Sifat Unik Burung Walet, Si Penghasil Sarang Mahal

Pertanianku — Saat ini pemerintah sedang berupaya mengembangkan burung walet sebagai penghasil sarang walet yang bernilai ekonomi tinggi. Ternak walet perlu dilakukan dengan perhitungan yang matang agar berjalan lancar. Mengetahui sifat burung walet dapat membantu Anda memudahkan produksi sarang menjadi lebih optimal.

sifat burung walet
foto: pertanianku

Di antara beberapa sifat burung walet, ada beberapa sifat burung penghasil sarang mahal ini yang terbilang unik. Berikut ini ulasan sifat-sifat walet yang unik.

Cara mengenali sarang

Tidak sepert binatang lain, penghasil sarang mahal ini rupanya memiliki kesulitan dalam mengenali sarangnya dalam kegelapan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pancaindra penglihatan (mata) yang dimiliki walet. Masalah ini dapat diatasi oleh walet dengan menggunakan sistem pantulan suara sebagai alat pengukur jarak.

Biasanya, walet pulang kandang setelah senja sehingga kondisi rumah atau gua sebagai tempat tinggalnya sudah gelap. Walet akan mengeluarkan suara melengking, kemudian suara tersebut akan dipantulkan oleh dinding rumah atau gua tempatnya bersarang. Namun, jenis walet besar tidak menggunakan cara tersebut.

Sifat homing behavior

Umumnya, walet merupakan burung yang memiliki sifat homing behavior atau pulang kandang. Hal ini terkait pada tempat tinggalnya dan senantiasa akan pulang ke tempat itu lagi selagi kondisi tempat tersebut masih sesuai dan aman bagi walet.

Cara burung mencari jodoh

Pada musim kawin, walet akan mencari jodoh dengan cara terbang berkejar-kejaran di udara. Kebiasaan ini sering dilakukan sewaktu walet berburu serangga. Proses kawin berlangsung di dua tempat, yaitu pertama di udara dan kedua di dalam sarang di rumah walet.

Pertama-tama, walet jantan akan terbang tinggi dan mengejar walet betina. Selanjutnya, walet betina akan membalikkan tubuhnya. Pada saat itu jantan akan merapatkan tubuhnya ke tubuh betina. Hal ini akan terjadi berulang-ulang.

Setelah jantan sudah selesai membuat sarang, proses perkawinan akan berlangsung di sarang selama 5—8 hari. Setelah itu, walet betina baru bertelur, biasanya telur yang dihasilkan sebanyak dua butir.

Pengeraman telur

Pengeraman telur akan dilakukan bersama-sama oleh induk jantan dan induk betina secara bergantian. Proses tersebut berlangsung hingga telur menetas, kira-kira saat telur berumur 21 hari.