SISCrop 1.0, Sistem Informasi yang Menyajikan Kondisi Faktual Tanaman di Lapangan

Pertanianku — Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) baru saja melakukan soft launching Sistem Informasi Standing Crop (SISCrop) versi 1.0. Perilisan SISCrop 1.0 bertepatan dengan Hari Tanah Sedunia yang diselenggarakan pada 3—8 Desember 2020.

SISCrop
foto: Pertanianku

SISCrop merupakan sistem informasi yang menyajikan informasi tentang kondisi faktual tanaman padi dan tanaman lainnya yang berada di lapangan. Sistem informasi ini dikembangan dengan model standing crop yang berbasis penginderaan jauh. SISCrop dikembangkan oleh Kementerian Pertanian yang bekerja sama dengan LAPAN dan Kementerian Lembaga serta Perguruan Tinggi.

“Semoga launching ini mampu memberikan informasi dan rekomendasi yang dapat memperkuat kemampuan di sektor pertanian Indonesia,” ujar Dr. Fadjry Djufry, Kepala Balitbangtan seperti dikutip dari laman litbang.pertanian.go.id.

Sebagai informasi, sistem informasi SISCrop diresmikan langsung oleh Kepala Balitbangtan Dr. Fadjry Djufry, M.Si.; Kepala BBSDLP, Dr. Husnain, M.Sc.; Kepala Puslitbang Tanaman Pangan, Dr. Priatna Sasmita, M.Si.; Puslitbang Peternakan Dr. drh. Agus Susanto, M.Si.

Informasi yang disajikan dalam SISCrop bisa digunakan untuk menentukan tindakan budidaya yang bisa digunakan dan disesuaikan dengan kondisi tanaman. Informasi tersebut juga bisa digunakan untuk mengambil keputusan dan kebijakan oleh pengambil kebijakan. Misalnya, untuk menentukan jumlah dan distribusi pupuk, bibit serta pestisida.

Dengan informasi tersebut, perencanaan pupuk, pestisida, dan air yang digunakan akan jauh lebih efisien karena penggunaannya disesuaikan dengan jenis tanaman yang ditanam pada suatu daerah tertentu. Selain itu, mobilisasi alsintan bisa berjalan lebih mudah dan mampu membantu mengidentifikasi wilayah yang sedang surplus sehingga komoditas tersebut bisa segera disalurkan ke daerah lain yang sedang mengalami defisit.

Sistem informasi ini bisa berguna dengan baik apabila bersinergi dengan berbagai sistem informasi pertanian yang sudah ada sebelumnya, seperti SI Lahan, SI Katam Terpadu, Agri Map Info, dan lain-lain.

SISCrop menggunakan citra satelit sebagai sumber data untuk menghindari kesalahan hitung luas dan lokasi di lapangan. Dengan begitu, data yang disajikan dapat memudahkan petugas asuransi untuk memantau kondisi wilayah pertanian yang cukup sulit dijangkau.