Pertanianku — Penggemukan sapi merupakan usaha untuk memacu pertumbuhan sapi untuk mencapai bobot pada fase pertumbuhan yang sudah ditentukan. Sapi baru mulai mengalami pertumbuhan yang signifikan saat sudah lepas sapih hingga masuk ke masa pubertas. Penggemukan sapi limousin bisa dilakukan melalui beberapa sistem, seperti dry lot fattening, pasture fattening, kombinasi antara dry lot dan pasture fattening, serta sistem kereman.

Dry lot fattening
Sistem ini lebih mengutamakan penggemukan dengan pemberian pakan berupa konsentrat. Pakan hijauan yang diberikan relatif sedikit sehingga efisiensi pakan pada sistem dry lot fattening terbilang cukup tinggi. Perbandingan antara jumlah konsentrat dan hijauan adalah 60:40 hingga 80:20. Sistem penggemukan sapi limousin ini dilakukan di dalam kandang yang sempit agar pergerakan sapi menjadi terbatas.
Sistem pasture fattening
Sistem penggemukan ini dilakukan dengan menggembalakan sapi limousin di padang penggembalaan sepanjang hari. Pada sistem ini, ada sapi yang tidak dikandangkan sama sekali. Namun, ada juga sapi yang dikandangkan pada malam hari atau saat matahari sedang sangat terik.
Penggembalaan sapi diperlukan untuk mendapatkan pakan hijauan berkualitas di area gembalaan. Oleh karena itu, Anda harus selalu memerhatikan kondisi hijauan di area gembalaan. Anda perlu menanam leguminosa juga untuk melengkapi kebutuhan nutrisi sapi limousin.
Sistem kombinasi dry lot dan pasture fattening
Sistem ini dilakukan dengan mengombinasikan cara pemeliharaan sapi di dalam kandang dengan sistem penggembalaan. Sistem penggemukan ini dilakukan berdasarkan kondisi dan musim yang sedang berlangsung.
Pada musim hujan, kondisi hijauan sangat berlimpah sehingga sapi bisa digembalakan untuk mendapatkan hijauan yang langsung dari area gembala. Sementara itu, pada musim kemarau hijauan cenderung berkurang, sapi bisa dimasukkan ke kandang secara penuh dan mendapatkan asupan makanan yang diberikan oleh peternak.
Sistem kereman
Sistem ini hampir sama seperti dry lot fattening, sapi dipelihara di dalam kandang saja dan diberikan pakan berupa hijauan dan konsentrat. Sistem ini lebih sering digunakan oleh peternak tradisional dan pemberian pakan masih bergantung pada kondisi. Saat musim hujan, sapi lebih sering diberikan hijauan seperti rumput dan leguminosa. Sementara itu, di musim kemarau sapi diberikan pakan konsentrat.