Pertanianku — Ketika memasuki musim hujan, para petani stroberi harus bersiap-siap dengan serangan hama stroberi yang memakan buah tanaman, yaitu slug. Populasi hama slug dapat meningkat berkali-kali lipat ketika memasuki musim hujan. Jika keberadaan hama didiamkan begitu saja, serangan hama dapat menjadi berat dan memakan seluruh buah yang berada di kebun.
Slug merupakan bekicot tanpa cangkang. Nama slug merupakan nama umum untuk hewan gastropoda yang tidak memiliki cangkang atau cangkang internalnya sangat kecil. Di Malang, hewan ini disebut klelet. Hewan ini juga kerap disebut sebagai siput telanjang karena memang terlihat telanjang tanpa cangkang.
Seluruh tubuh slug dilapisi lendir dan sangat lembut. Tubuh hama ini sangat rentan dengan kekeringan. Oleh karena itu, di musim kemarau hama akan bersembunyi di area yang lembap dan keluar pada musim hujan.
Hama ini memiliki dua antena yang berbeda ukuran. Satu antena yang lebih panjang sangat peka dengan cahaya, sedangkan satu antena yang kecil merupakan indra penciuman.
Slug dapat memakan buah stroberi yang sudah tumbuh dan akan meninggalkan lendir pada buah tersebut. Buah yang sudah dimakan oleh hama tidak bercangkang akan berubah menjadi busuk.
Pengendalian hama ini terbilang cukup sulit. Sebab, pada siang hari hama ini akan bersembunyi dan menyerang tanaman ketika pagi dan malam hari. Tanaman yang sudah siap panen dapat mengalami gagal panen dalam sekejap karena buah yang sudah matang dimakan oleh hama ini.
Siput tidak bercangkang sangat mudah berkembang biak dengan cara bertelur. Telurnya akan menempel di plastik yang berada di sekitar tanah. Oleh karena itu, ketika memasuki musim penghujan dan kondisi kelembapan tinggi, populasi hama di perkebunan bisa meningkat cukup signifikan.
Biasanya, petani menggunakan racun siput untuk membasmi hama tersebut dari kebun. Racun digunakan dengan cara menaburkannya di tanaman stroberi yang sudah terserang slug.
Namun, penggunaan racun tersebut tidak 100 persen dapat mengatasi masalah serangan hama ini karena daya perkembangbiakan hama yang cukup besar sehingga populasinya sulit dikendalikan ketika musim hujan. Petani harus rajin menjaga sanitasi kebun agar tetap bersih sambil terus memantau keberadaan slug di kebun.