Pertanianku – Jika Anda tengah berada di Solok, Sumatera Barat, wajib mengunjungi agrowisata durian di wilayah tersebut. Pasalnya, belum lama ini Pemkot Solok, mengembangkan kawasan sentra durian di Lubuk Sikarah. Agrowisata durian tersebut diharapkan dapat membangkitkan pariwisata di daerah tersebut.

Selain itu, tujuan pengembangan kawasan sentra durian untuk mewujudkan keluarga tani yang sejahtera dengan pertanian tangguh yang berwawasan agrobisnis. Dan, juga agar pada 2020 mendatang Solok dikenal dengan nama kampung durian.
“Selain itu, meningkatkan pendapatan dan kualitas kelembagaan petani,” terang Kepala Dinas Pertanian Kota Solok Kusnadi diwakili Sekretaris Adriyetti di Solok.
Kawasan agrowisata durian akan dikembangkan di tiga kelurahan di Kecamatan Lubuk Sikarah, yaitu Kelurahan IV Suku, Tanah Garam, dan Payo dengan luas lahan sekitar 174,47 ha.
“Pengembangan ini melibatkan 18 kelompok tani di Kota Solok dengan anggaran mencapai lebih dari Rp 614 juta,” ucapnya.
Beragam jenis varietas dikembangkan di agrowisata tersebut seperti varietas lokal Sahalai Sarawah dan durian unggul. Pengembangan kawasan sentra durian ini memanfaatkan pekarangan dan lahan tidur yang ada di kota tersebut.
Sementara Wakil Walikota Solok, Reiner, mengatakan mayoritas masyarakat Kota Solok masih bergantung dengan pertanian. Jadi, pendekatan pembangunan pertanian menuntut adanya pengembangan teknologi pertanian secara terpadu dan bersinergi.
“Pemanfaatan lahan untuk penanaman buah-buahan seperti durian cukup menjanjikan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan penganekaragaman produk serta konsumsi hasil-hasil pertanian,” ujarnya.
Ditambah lagi dengan tingkat permintaan akan durian yang semakin meningkat, juga perlu diiringi dengan adanya anjuran perluasan dan penanaman durian di Kota Solok sendiri.