Stabilkan Harga Pangan, Bulog Siapkan 2 Juta Ton Beras

Pertanianku – Guna menjaga stabilisasi harga pangan khususnya beras, Perum Bulog telah menyiapkan pasokan beras sebanyak 2 juta ton menjelang Ramadan Hingga Idul Fitri melalui Gerakan Stabilisasi Pangan yang digelar sejumlah daerah di Indonesia.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti menyatakan, pihaknya menyiapkan apa yang diinginkan pemerintah berupa bahan pangan pokok.

Gerakan Stabilisasi Pangan merupakan inisiatif Bulog dalam menjaga harga pangan di tingkat konsumen menjelang Ramadan dan Idul Fitri mendatang yang akan dilakukan selama dua pekan penuh di seluruh Indonesia.

“Penyediaan pangan pokok ini tidak hanya di Jakarta, tapi dari Sabang sampai Merauke,” kata Djarot ketika melakukan pencanangan Gerakan Stabilisasi Pangan di Kantor Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten yang juga dihadiri Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Menurut Djarot, selain beras pihaknya juga menyiapkan sejumlah bahan pokok lain untuk Gerakan Stabilisasi Pangan tersebut, yakni gula sebanyak 320 ribu ton, daging beku 37.500 ton, minyak goreng 207 ribu liter, bawang merah 60 ribu ton, dan bawang putih 62 ton.

“Khusus untuk bawang merah dan bawang putih akan terus bertambah stoknya dengan penyerapan produksi dalam negeri dan impor,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut Dirut Bulog Djarot Kusumayakti dan Mendag Enggartiasto Lukita melepas sebanyak 20 truk berisi bahan pangan utama seperti beras, gula, minyak goreng, dan daging menuju sejumlah pasar-pasar di wilayah Jakarta.

Hal itu, guna menjaga stabilisasi pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dengan mengibarkan bendera bertuliskan “Gerakan Stabilisasi Pangan” yang sekaligus sebagai tanda diluncurkan Gerakan Stabilisasi Pangan yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia.

Menteri Perdagangan RI (Mendag) Enggartiasto Lukita menyatakan, pihaknya memberikan dukungan terhadap Gerakan Stabilisasi Pangan.

“Kami sangat setuju. Ini yang kita inginkan. Bukan hanya kali ini saja pemerintah memberikan penugasan kepada Bulog. Tapi Bulog ternyata lebih cepat mengambil langkah inisiatif,” ujarnya.

Menurut Mendag dari hasil pantauan di seluruh Indonesia, stok pangan khususnya beras di gudang Bulog cukup besar. Oleh karena itu, pemerintah menjamin kondisi harga menjelang Ramadan dan Lebaran akan stabil.

“Sekarang stok Bulog cukup banyak, tapi kalau nanti ada potensi permainan yang dilakukan pedagang, Bulog harus siap masuk ke pasar tradisional,” lanjutnya.

Mendag menjamin, saat Ramadan dan Lebaran nanti tidak akan terjadi lonjakan harga yang berlebihan, mengingat stok pangan yang dimiliki pemerintah cukup besar.

Oleh karena itu, dia mengingatkan kepada distributor/pedagang agar tidak mempermainkan harga pangan, dan pihaknya tidak akan segan-segan mencabut izin jika masih ada pelaku curang.