Stand Ini Paling Ramai di Gelar Pangan Nusantara 2018

Pertanianku — Memasuki hari terakhir penyelenggaraan Gelar Pangan Nusantara (GPN) 2018 stand para peserta semakin ramai. Namun, ada satu stand yang paling ramai, yakni Pojok Icip-Icip. Ya, pojok ini termasuk stand yang tidak pernah sepi. Berbagai makanan khas nusantara, disediakan gratis di pojok ini.

Gelar Pangan Nusantara
Foto: Dok. Pertanianku

Salah satu makanan khas yang diserbu pengunjung pada Minggu (29/7) siang ini adalah es selendang mayang. Es ini merupakan salah satu minuman khas Betawi yang sudah jarang beredar di masyarakat. Es selendang mayang ini memang cocok dinikmati saat siang hari, apalagi jika cuaca sedang panas terik. Selain menyegarkan, es selendang mayang punya rasa yang unik dan sangat berbeda dengan es cendol.

Es selendang mayang berisi hunkwe yang telah dimasak dengan campuran tepung beras dan air daun suji dan daun pandan ini merupakan salah satu minuman tradisional dari Betawi yang populer. Akan tetapi, di Jakarta sendiri sudah sulit ditemui.

Disebut es selendang mayang karena tiap lapisan terdiri atas beberapa warna. Lapisan-lapisan ini dipotong tipis memanjang layaknya sebuah selendang. Santan dan air gula serta es batu yang ditambahkan di atasnya menjadi pelengkap yang sempurna. Bambu menjadi alat pemotong tiap lapisan yang terbuat dari tepung kue itu.

Saat ini es selendang mayang sudah langka. Atas dasar itu, Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta mempersembahkan minuman khas Betawi ini di Gelar Pangan Nusantara 2018.

“Salah satu alasan kami menyajikan es selendang mayang ini karena sudah langka sekali minuman khas ini di Jakarta. Padahal, minuman ini enak dan bahan pembuatannya mudah ditemui di pasaran,” ujar Devi selaku penanggung jawab dari stand Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta.

Senada dengan Devi, Didi dari stand yang sama menyampaikan bahwa selain langka, es selendang mayang merupakan kekayaan kuliner asli daerah yang perlu dilestarikan.

“Es selendang mayang itu salah satu kekayaan kuliner Provinsi DKI Jakarta yang hampir punah, dan sudah sepatutnya kita lestarikan. Salah satunya dengan menyajikan minuman khas ini di ajang Gelar Pangan Nusantara 2018 ini. Selain itu, bahan-bahan pembuatannya tidak menggunakan bahan pengawet dan bahan berbahaya bagi makanan. Misalnya, gula, kami menggunakan gula murni tanpa pemanis buatan,” jelas Didi saat ditemui di stand Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta.

Dengan penggunaan bahan-bahan asli, es yang biasa dijajakan dengan cara dipikul keliling kampung ini, ludes dalam waktu tidak sampai 15 menit. Es selendang mayang ini laris manis.

Jika Anda ingin menikmati kuliner khas lainnya, silakan kunjungi Pojok Kuliner yang berada di pojok sebelah kanan dari pintu masuk. Banyak makanan khas yang dijajakan di Pojok Kuliner seperti soto, pecel, pempek, gudeg, dan lainnya.