Pertanianku – Dengan diberlakukannya pasar global, persaingan di pasar buah semakin ketat. Oleh karenanya, pembudidaya durian perlu meningkatkan mutu buah sehingga memiliki daya saing di pasar. Peningkatan mutu buah juga akan memberikan keuntungan yang berkelanjutan karena produksi dilakukan secara efisien. Buah durian yang bermutu tinggi akan diterima dengan baik oleh pasar dan konsumen sehingga akan layak mendapatkan harga jual yang tinggi.
Mutu merupakan gabungan dari sifat-sifat yang memberikan nilai pada durian. Mutu tidak hanya diperuntukkan pada produk, tetapi termasuk juga pelayanan, seperti kesesuaian isi kemasan dengan label dan ketepatan waktu pengiriman. Mutu merupakan suatu konsep dinamis yang mampu memuaskan konsumen, terdiri atas unsur/atribut spesifik mengenai penampilan tertentu suatu produk sesuai dengan persepsi konsumen.
Setiap pasar durian yang dituju memiliki tuntutan mutu tersendiri. Hal ini akan berpengaruh terhadap pembentukan standar mutu durian yang diinginkan. Oleh karenanya, terdapat standar mutu minimal durian yang semestinya dipenuhi oleh setiap pembudidaya durian. Dengan masuknya durian impor, terbentuk konsumen baru yang menuntut kriteria lain pada standar mutu durian. Standar mutu yang diinginkan untuk durian impor adalah daging buah tebal, biji kempes, daging buah tidak lengket di tangan, aroma yang tidak kuat, warna daging buah yang lebih merah, dan buah dapat diperam tanpa mengurangi kualitas (durian buah klimaterik). Tuntutan konsumen baru tersebut cenderung dipenuhi oleh durian Monthong sehingga upaya pemuliaan yang lebih baik perlu dilakukan lebih giat lagi.
ASEAN dan Indonesia juga memiliki standar mutu buah durian yang sedikit berbeda. Standar mutu tersebut sebagai berikut.
- Penampilan luar tampak segar, bebas dari kotoran, benda asing, serta tidak ada bagian yang busuk.
- Bebas dari kerusakan yang tampak walaupun tidak berpengaruh pada isi buah.
- Bebas dari serangan hama dan penyakit serta kerusakan yang mempengaruhi penampilan buah.
- Bebas dari kerusakan yang disebabkan oleh suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
- Bebas dari bau dan rasa selain durian.
- Pada saat matang, tidak boleh ada bagian daging buah yang mengeras, ujungnya menghitam, serta bebas dari daging berair (water core). Apabila hal tersebut terjadi, kerusakan tidak boleh lebih dari 5% daging buahnya.
Sumber: Buku Berkebun Durian Unggul