Standar Mutu Lain Cabai

Pertanianku – Selain standar berdasarkan SNI No. 01—4480—1998, terdapat pula beberapa standar kualitas cabai keriting lain yang patut untuk dipenuhi agar dapat disebut cabai keriting yang memiliki kualitas premium dan diterima dengan baik oleh konsumen. Standar kualitas tersebut, di antaranya kebersihan warna cabai (tanpa adanya noda/belang), daya simpan yang lama, serta memiliki tingkat kepedasan.

Standar Mutu Lain Cabai

  1. Kebersihan warna

Warna cabai yang disukai adalah yang cerah tanpa adanya noda/ belang. Noda/belang ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti kesuburan tanah, kekurangan nutrisi, hingga serangan organisme pengganggu tanaman. Cabai keriting kualitas premium tentunya adalah yang tidak memiliki noda atau belang pada permukaan kulit cabai.

  1. Daya simpan lama

Standar cabai keriting kualitas premium ditentukan juga dengan sifat daya simpannya yang lama. Daya simpan yang diinginkan biasanya sekitar 4—6 hari. Daya simpan lama dapat mempertahankan kualitas fisik yang lain seperti warna dan menjaga dari kerusakan bentuk dan busuk buah.

  1. Memiliki tingkat kepedasan tertentu

Pemanfaatan cabai keriting umumnya lebih ditujukan untuk memberikan rasa pedas dengan cara digiling atau diule. Dengan demikian, cabai keriting kualitas premium harus memiliki tingkat kepedasan yang cukup. Cara budi daya yang kurang baik dan pemilihan varietas yang tidak sesuai dapat menyebabkan rasa cabai keriting tidak terasa pedas.

Tingkat kepedasan cabai umumnya diukur berdasarkan Scoville heat units (SHU). Metode ini mengukur berapa kali ekstrak cabai perlu dilarutkan dengan larutan air dan gula agar tidak lagi terasa pedasnya (heat) oleh konsumen. Tingkat penambahan larutan tersebut disebut dengan Scoville heat unit. Jika tidak pedas maka SHU cabai tersebut adalah 0. Untuk cabai keriting biasanya memiliki tingkat kepedasan sekitar 100.000 —350.000 SHU.

 

Sumber: Buku Cabai Kualitas Premium