Standar Produksi Benih Kakao

Pertanianku – Benih kakao adalah semua bagian tanaman kakao yang dipergunakan untuk perbanyakan, baik berupa biji, entres, dan eksplan dalam perbanyakan kultur jaringan. Benih dihasilkan dari proses produksi benih. Adapun pengertian proses produksi benih kakao adalah menyiapkan buah kakao yang dipetik dari kebun benih bersertifikat atau yang ditetapkan oleh pemerintah menjadi benih siap salur.

Standar Produksi Benih Kakao

Tahapan awal proses produksi adalah memilih buah kakao hasil panen yang memenuhi standar. Standar buah kakao untuk benih adalah masak fisiologis, sehat, serta bentuk dan ukuran normal.

Tahapan proses produksi selanjutnya berupa penyiapan benih dari buah kakao yang telah memenuhi syarat. Adapun kegiatannya meliputi pemecahan buah, pengupasan kulit benih, pemberian fungisida benih, pengering-anginan benih, dan pengemasan benih.

  1. Pemecahan buah

Buah kakao yang terpilih dipecah dan bijinya dikeluarkan dari buah. Biji yang digunakan untuk benih dapat berasal dari bagian ujung, tengah, dan pangkal buah, kecuali bagian yang terlalu kecil. Perkecambahan benih kakao yang berasal dari bagian ujung, tengah, dan pangkal buah tidak berbeda nyata. Adapun biji cacat, memar, dan lunak tidak digunakan untuk benih.

  1. Pengupasan kulit benih

Biji berdaging buah sangat licin. Oleh karena itu, perlu digumpalkan dengan air kapur 2,5% (25 g per 1 liter air) sekitar 30 detik. Satu liter air tersebut digunakan untuk 1.000 butir benih. Biji kemudian dikeluarkan dari air kapur dan dicuci air agar sisa kapur yang menempel pada biji hilang. Selanjutnya, kulit biji dikupas dengan tangan. Sedapat mungkin dihindari biji terluka saat pengupasan.

  1. Pemberian fungisida benih

Sebagai pelindung dari serangan jamur, benih diberi fungisida sistemik-kontak. Fungisida tersebut berbahan aktif carbendazim dan  mankozeb (Delsene MX-200) memiliki kemampuan melindungi benih dari serangan jamur lebih baik dibandingkan fungsisida sistemik saja. Konsentrasi larutan fungisida yang diberikan sebesar 0,5—1% (0,5—1 g dilarutkan dalam 1 liter air). Benih direndam selama 5—10 menit dalam larutan fungisida.

  1. Pengeringanginan benih

Kadar air benih kakao basah sekitar 50%. Untuk dikirim, kadar air benih perlu diturunkan dengan mengeringanginkan pada tempat yang teduh hingga 35—40%. Pengeringan pada keadaan cuaca cerah dilakukan sekitar 1—2 jam. Pengeringanginan dapat dipercepat dengan penggunaan blower atau kipas angin. Benih dihamparkan di rak dengan alas kawat kasa, kertas koran, atau tampah.

  1. Pengemasan benih

Benih yang telah mencapai kering angin dimasukkan ke dalam kantong plastik transparan berukuran panjang 30 cm, lebar 20 cm, dan tebal 0,1 cm. Setiap kantong diisi 500 butir ditambah 25 butir benih sebagai rafraksi, lalu ditutup rapat. Kantong kemudian dimasukkan ke dalam peti karton berukuran panjang 45 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 25 cm. Setiap peti karton diisi 10 kantong plastik. Di antara kantong plastik diberi serbuk gergaji kering untuk penyangga suhu agar relatif tetap. Dengan demikian, setiap karton akan berisi 5.250 butir benih. Peti karton kemudian ditutup rapat.

 

Sumber: Buku Menghasilkan Benih dan Bibit Kakao Unggul