Stok serta Harga Pangan Aman untuk Bulan Ramadan

Pertanianku — Puasa sudah tiba dan Kementerian Pertanian memastikan stok dan harga pangan strategis relatif stabil dan aman. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan pangan. Hal tersebut langsung disampaikan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi.

harga pangan
foto: pixabay

Berdasarkan data yang sudah terhimpun, neraca beras hingga Juli 2020 mengalami surplus hingga sebesar 6,4 juta ton. Untuk komoditas pangan lainnya juga mengalami surplus seperti jagung mencapai 1 juta ton, bawang merah 330 ribu ton, cabai sebesar 27 ribu ton, cabai rawit 68 ribu ton, dan daging ayam ras 360 ribu ton.

Stok beras yang merupakan pangan utama masyarakat Indonesia hingga saat ini sudah tersedia 3,4 juta ton, yang sudah tersedia di Bulog sebesar 1,4 juta ton, di penggilingan 1, 2 juta ton, di pedagang 728 ribu ton, Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) 26 ribu ton, dan di Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) sebanyak 2,939 ton.

Berdasarkan data tersebut, Agung mengatakan stok beras tersebut sudah sangat cukup serta harga yang saat ini terjadi di pasar relatif stabil.

“Yang perlu diwaspadai adalah masalah distribusinya, agar tidak menghadapi kendala. Untuk itu, kami telah bekerja sama dengan kementerian lain, termasuk satgas pangan,” ujar Agung seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.

Distribusi memang masih menjadi kendala yang harus diselesaikan bersama-sama. Misalnya, terjadi kelangkaan bawang merah di salah satu daerah, sedangkan di provinsi lain persediaan bawang merah melimpah ruah. Dengan adanya proses distribusi yang lancar, maka kelebihan bawang merah tersebut bisa didistribusikan ke daerah yang kekurangan bawang merah. Apalagi saat diterapkannya PSBB di beberapa kota besar, proses distribusi menjadi lebih ketat.

“Dalam kondisi saat ini meski penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) namun angkutan logistik tidak dilarang, tapi kontrol terus dilakukan untuk memperlancar distribusi,” jelas Agung.

Pihaknya pun akan menjamin kelancaran distribusi untuk menjamin ketersediaan pangan dengan harga yang stabil. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga menegaskan bahwa proses distribusi sangat penting, terutama di tengah pandemi Covid-19 di mana aktivitas sosial masyarakat menjadi lebih terbatas.