Stop Beli Daging Murah! Ini Alasannya!

Pertanianku Steak merupakan salah satu makanan yang dikategorikan sebagai makanan mewah. Makanan berbahan dasar daging sapi seperti steak pun dikenal sangat mahal. Hal tersebut karena daging yang akan dibuat menjadi steak harus memiliki kualitas yang baik. Kualitas daging yang baik tentu saja akan memengaruhi cita rasa pada makanan itu sendiri.

stop-beli-daging-murah-ini-alasannya

Namun, beredar kabar bahwa terdapat sejumlah restoran di Amerika Serikat (AS) membanderol makanan berbahan dasar daging sapi dengan harga yang cukup terjangkau. Bagaimana bisa? Banyak spekulasi yang bermunculan, bagaimana bisa harganya menjadi cukup murah dan terjangkau? Pasalnya, seperti diketahui daging sapi yang akan digunakan untuk pembuatan steak adalah daging dengan kualitas terbaik dan dipastikan harganya cukup mahal.

AS merupakan contoh terbaik untuk mengetahui perkembangan isu ini. Bagaimana tidak? Untuk mendapatkan dua burger dengan minuman bersoda, Anda hanya perlu mengeluarkan sekira Rp67.000. Ini berkaitan dengan sebuah data yang mengungkapkan bahwa, sebagian besar penduduk Amerika hanya menghabiskan 9,5% pendapatan mereka untuk makanan.

Berdasarkan hasil laporan PBS, munculnya perusahaan-perusahaan peternakan besar menjadi salah satu alasannya.

Mantan Sekretaris Pertanian US, Dan Glickman mengatakan, “Saat ini kita tidak banyak memerhatikan bagaimana proses pembuatan sebuah makanan hingga dihidangkan di meja makan,” kata Glickman, seperti dikutip dari Okezone. Jika diteliti lebih dalam, banyak peternakan besar yang menghadapi berbagai masalahan pelik mulai dari mengatur kotoran hewan hingga kualitas air.

“Belakangan ini, banyak peternakan yang meletakkan hewan mereka dalam jarak dekat sebagai bentuk efisiensi. Namun sayangnya, cara tersebut justru memudahkan bakteri untuk mengontaminasi dengan cepat, jika salah satu hewan terjangkit penyakit,” lanjut Glickman.

Dr. Robert Tauxe dari Centers for Disease Control and Prevention mengatakan, “Saya merasa industrilisasi pasokan daging kita rawan terjangkit virus salmonella, campylobacter, E.coli O157. Ini sangat berbahaya bagi para konsumen,” tambahnya.

Pernyataan tersebut turut diakui CEO American Meat Institute, Patrick Boyle, ia mengungkapkan bahwa harga daging memang terbilang murah karena munculnya inovasi baru yang lebih efisien. Akan tetapi, dampaknya juga sebanding dengan risiko yang ditanggung konsumen.