Pertanianku – Jagung adalah satu dari sekian banyak bahan pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat. Terlebih bagi seseorang yang sedang menjalankan diet ketat. Alasannya, jagung dianggap sebagai makanan ringan favorit untuk menunda lapar. Namun, tahukah Anda bahwa mengonsumsi jagung terlalu banyak itu berbahaya?
Lalu apa sebenarnya dampak yang akan terjadi jika mengonsumsi jagung terlalu banyak? Simak penjelasan berikut ini.
- Jika Anda tidak tahu, jagung sebenarnya bahan pangan yang tidak bernilai kesehatan. Jagung memiliki banyak sekali kandungan gula dan pati, serta memiliki gizi yang kurang.
- Jagung tidak mengandung gluten. Jika Anda tidak tahu, gluten adalah campuran amorf (bentuk tak beraturan) dari protein yang terkandung bersama pati dalam endosperma (dan juga tepung yang dibuat darinya) beberapa serealia, terutama gandum. Jika makan jagung dengan jumlah banyak, dapat menggangu lapisan usus dan menciptakan masalah di sistem pencernaan. Ini adalah salah satu efek buruk dari makan jagung.
- Jagung mengandung serat selulosa dan hal tersebut membuat tubuh sangat sulit mencerna jagung. Bukan rahasia lagi bahwa tubuh manusia tidak dapat sepenuhnya memecah selulosa. Hal ini disebabkan oleh tubuh kita yang tidak memiliki enzim untuk melakukannya.
- Jagung memiliki kandungan yang bernama lektin, yang juga merupakan protein. Nah, kandungan ini harus dipecah menjadi asam amino untuk dicerna oleh tubuh. Sayangnya, tubuh kita tidak dapat memecah lektin dan ini jika diteruskan dapat membuat usus iritasi. Tentu saja akan berakhir pada peradangan usus.
- Jagung juga mengandung BT alias Bacillus Thuringiensis yang merupakan insektisida dan racun berbahaya. Ketika zat tersebut masuk ke dalam tubuh dan mendapat akumulasi dalam darah, dapat mengganggu fungsi organ.
Jadi, mulai sekarang Anda harus berhati-hati dan jangan mengonsumsi jagung terlalu banyak.