Strategi Menghadapi Penyakit dan Hama Cabai

Pertanianku — Hama dan penyakit masih menjadi permasalahan yang sering kali membuat kegiatan produksi terhambat. Masih banyak petani yang belum menerapkan kegiatan pengendalian yang tepat sehingga hama dan penyakit cabai menyerang tanaman di kebun. Untuk mengatasi permasalahan hama dan penyakit, petani perlu melakukan strategi yang tepat, seperti menyehatkan tanaman, membersihkan lingkungan, dan meminimalisir sumber serangan.

hama dan penyakit cabai
foto: Pertanianku

Menyehatkan tanaman

Tanaman yang sehat akan jauh lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Cara menyehatkan tanaman bisa dilakukan dengan memilih varietas tanaman yang tahan terhadap hama dan jenis penyakit tertentu. Optimalkan penggunaan pupuk, terutama pupuk yang mengandung kalium dan kalsium.

Petani juga dapat menerapkan bio-imunisasi untuk menambah daya tahan tanaman, misalnya dengan PGPR (plant growth promoting rhizobacteria). PGPR dapat dibuat dari akar rumput gajah, gula merah, kapur sirih, dan kedelai. PGPR terbukti mampu mencegah tanaman terserang dari virus antraknosa dan kuning.

Menjaga kebersihan lingkungan

Lingkungan sangat memengaruhi pertumbuhan tanaman serta pertumbuhan hama dan penyakit. Lingkungan yang kotor dan tidak terawat dapat menyebabkan pertumbuhan hama dan penyakit semakin merajalela. Oleh karena itu, salah satu faktor penting untuk mencegah terjadinya serangan hama dan penyakit adalah mengendalikan kebersihan lingkungan.

Menjaga kebersihan lingkungan dilakukan dengan pengapuran pada tanah yang asam, meninggikan bedengan, dan menggunakan pupuk orgaik agar pertumbuhan mikroba di dalam tanah terus bertambah.

Mengendalikan sumber penularan hama dan penyakit

Ada banyak sumber penularan hama serta penyakit, tetapi sumber penularan yang paling sering ditemukan adalah gulma. Gulma merupakan tanaman liar yang tumbuh di dekat tanaman cabai. Gulma tidak hanya merugikan tanaman cabai karena mengisap kebutuhan air dan nutrisi di dalam tanah, tetapi juga menjadi inang bagi hama dan penyakit. Gulma sudah harus disiangi saat tanaman masih di masa pembibitan.

Selain itu, buah yang jatuh akibat terserang hama dan penyakit cabai harus segera dimusnahkan agar tidak menyebar ke buah yang masih sehat. Penyemprotan fungisida baru dapat dilakukan setelah sanitasi kebun dilakukan. Apabila tidak diiringi dengan sanitasi, penyemprotan fungisida malah akan menularkan pathogen dari buah yang sakit ke buah yang sehat.

Gunakan perangkap hama seperti perangkap hama lalat buah yang ramah lingkungan agar penggunaan fungisida bisa lebih diminimalisir.