Sugentan, Varietas Kedelai untuk Meningkatkan Produksi Kedelai Dalam Negeri

Pertanianku — Saat ini pemerintah sedang gencar meningkatkan produksi kedelai di dalam negeri. Berbagai upaya tengah dilakukan, salah satunya ialah menggunakan varietas kedelai unggul. Varietas kedelai unggul yang digadang-gadang mampu meningkatkan produksi kedelai dalam negeri adalah Sugentan atau super genjah batan.

sugentan
foto: Pertanianku

Varietas kedelai Sugentan memiliki beberapa keunggulan. Salah satunya adalah masa tanam yang pendek, kurang dari 80 hari. Padahal, rata-rata tanaman kedelai baru bisa dipanen setelah berumur 86—87 hari. Sementara itu, kedelai Sugentan sudah dapat dipanen saat berumur 67—68 hari.

Selain usia masak kedelai yang lebih cepat, tingkat produktivitas tanaman terbilang tinggi. Tentu saja hal tersebut dapat menguntungkan para petani yang menanam kedelai dalam jumlah banyak di lahan yang luas. Petani tidak perlu mengeluarkan biaya produksi yang besar untuk membuat produktivitas tanaman meningkat. Dalam satu hektare lahan, petani bisa mendapatkan kedelai Sugentan sebanyak 3,01 ton dengan rata-rata panen sekitar 2,5 ton per hektare.

Varietas Sugentan 1 dan Sugentan 2 juga tahan terhadap serangan penyakit dan hama, seperti penyakit karat daun, hama ulet krayak, serta hama pengisap. Hal ini dapat membantu petani menghindari risiko gagal panen akibat serangan hama.

Kedelai Sugentan bisa ditanam di lahan sawah atau tegalan. Sebelumnya, varietas kedelai ini sudah pernah diuji oleh Batan di enam lokasi, yaitu di Citayam, Maluku, Bogor, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan. Dari keenam lokasi tersebut, lima lokasi berhasil menghasilkan kedelai dengan kualitas yang baik, kecuali di Maluku. Kedelai yang dihasilkan di Maluku hanya berkualitas sedang.

Varietas Sugentan merupakan hasil dari perbaikan varietas yang sudah ada sebelumnya, yaitu Argomulyo. Varietas ini diciptakan dengan penyinaran radiasi gamma pada dosis 250 gray sehingga menghasilkan benih baru yang lebih bagus dari induknya. Benih tersebut mampu menghasilkan biji kedelai berukuran lebih besar dan jumlah biji di dalam polong menjadi lebih banyak.

Produksi kedelai dalam negeri bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap kedelai impor. Pasalnya, kedelai merupakan komoditas pertanian dengan tingkat permintaan di dalam negeri yang cukup tinggi. Jadi, ketika terjadi gejolak harga kedelai secara internasional, harga kedelai di dalam negeri juga ikut bergejolak.