Sukabumi Jadi Lokasi Percontohan Budidaya Udang Berkelanjutan

Pertanianku  — Sukabumi rencananya akan menjadi salah satu dari lima daerah percontohan budidaya udang berkelanjutan di Indonesia. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, mengatakan pengembangan daerah percontohan budidaya udang berkelanjutan adalah upaya untuk merealisasikan arahan Presiden terkait target peningkatan ekspor udang sebesar 250 persen pada 2024.

budidaya udang
foto: https://www.bulelengkab.go.id/

Slamet mengatakan udang masih menjadi komoditas unggulan dari perikanan nasional dan menjadi penyumbang devisa terbesar ekspor perikanan setelah ikan tuna.

“Khusus untuk komoditas ungulan ekspor, kami masih andalkan udang sebagai pendulang devisa ekspor. Tahun lalu nilai ekspor udang menyumbang 39 persen terhadap total ekspor produk perikanan nasional. Tahun 2024 ada target naik 250 persen, oleh karenanya mulai tahun ini kita bersiap untuk genjot produksi udang nasional,” tutur Slamet seperti dikutip dari laman kkp.go.id.

Kementerian Kelautan dan Perikanan juga bekerja sama dengan Kementerian terkait untuk menetapkan peta jalan pengembangan industri budidaya udang nasional karena udang sudah menjadi prioritas nasional. Oleh karena itu, untuk pengembangannya membutuhkan sarana pendukung yang memadai.

Roadmap sudah ada dan siap eksekusi. Intinya udang ini telah menjadi prioritas nasional, sehingga ada integrasi lintas sektor dalam mendukung pengembangannya. Khusus untuk Ditjen Perikanan Budidaya, nanti kita bertanggung jawab bagaimana mengordinasikan pengembangannya di hulu agar produktivitasnya bisa optimal,” jelas Slamet.

Untuk jangka pendek, Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah merancang percontohan untuk pengembangan model budidaya udang berkelanjutan di beberapa daerah yang terbilang potensial. Sukabumi menjadi salah satu daerah pengembangan yang dianggap berpotensial. Slamet mengatakan saat ini tim KKP sedang melakukan identifikasi dan verifikasi calon lokasi. Jika berjalan sesuai target, sebentar lagi semua proses akan terealisasi.

Slamet mengatakan target model yang akan dikembangkan adalah peningkatan produktivitas yang lebih ramah lingkungan. Pola pengelolaan akan dilakukan lebih integratif dengan  manajemen pengelolaan yang dilakukan secara kolektif. Kemungkinan lokasi budidaya percontohan akan dikembangkan di Kecamatan Tegal Beuleut.

Slamet berharap dari lokasi budidaya percontohan yang dikembangkan oleh KKP akan menghasilkan keberhasilan yang bisa dicontoh oleh masyarakat sehingga bisa menarik pihak investor atau pemilik dana tertarik untuk menginvestasikan dananya di bisnis budidaya udang.

Saat sudah banyak pelaku bisnis yang tertarik dengan bidang bisnis budidaya udang, seperti di Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Gorontalo.