Pertanianku – Pare (Monordica charantia) merupakan salah satu tanaman sayuran yang memiliki rasa pahit, tetapi dapat merangsang nafsu makan. Pare juga memiliki khasiat sebagai obat penurun kandungan gula darah. Selain itu, pare juga memiliki zat yang berfungsi sebagai antibakteri, antiHIV, dan antikanker. Ada beberapa jenis pare, yaitu pare putih dan pare hijau.
A. Memulai usaha
- Siapkan lokasi usaha yang cocok untuk budi daya pare, yaitu daerah dataran rendah.
- Siapkan lahan dengan mengolahnya terlebih dahulu. Tambahkan pupuk kandang sebanyak 10—20 kg/ha.
- Buat lubang tanam dengan ukuran 20 cm x 30 cm. Atur jarak antarlubang 50—60 cm dan jarak antarbaris 1,5—2 m.
- Masukkan biji pare ke dalam lubang tersebut. Setelah tanaman mencapai ketinggian 50 cm, buat para-para untuk perambatan tanaman.
B. Kendala
- Budi daya pare tidak begitu bagus untuk dataran tinggi.
- Serangan penyakit biasanya dari lalat yang menyebabkan pare menjadi busuk
C. Strategi
- Lakukan penanaman pare di dataran rendah.
- Ikuti petunjuk teknis budi daya pare yang baik dan benar.
- Obati atau bungkus buah pare untuk menghindari lalat.
- Lakukan pemupukan setelah berumur 1 bulan. Pupuk tersebut berupa urea 3 g, TSP 6 g, dan KCl 6 g untuk setiap tanaman.
- Lakukan perawatan dengan penyiangan secara berkala.
- Lakukan panen sekitar 3 bulan setelah penanaman. Dalam setiap pohon dapat dipanen buah sekitar 10—30 ton per ha, tergantung teknik budi dayanya.
- Cari informasi tentang budi daya pare di sentra produksinya, seperti Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua.
Sumber: Buku 79 Bisnis Pertanian Menguntungkan