Sukses Bisnis Pembenihan Gurami di Kolam Terpal

Pertanianku – Meskipun usaha pembenihan gurami terkesan eksklusif, peluang usaha ini di daerah manapun terbuka. Asalkan, secara teknis memenuhi syarat budi daya. Pemasaran benih gurami juga mudah karena adanya segmentasi benih. Masing-masing segmen benih mempunyai nama.

Sukses Bisnis Pembenihan Gurami di Kolam Terpal

Penamaan tersebut sangat mudah karena dinamai dengan bendabenda yang sering dijumpai, seperti biji oyong, silet, korek, rokok, dan tampelan. Oleh karena itu, pembenih juga dapat memilih salah satu segmen saja atau semua segmen.

A. Memulai usaha

  • Pilih lokasi usaha dengan sumber air yang sesuai dengan kebutuhan ikan gurami.
  • Buat kolam untuk perawatan induk, pemijahan, dan penetasan telur. Kolam penetasan telur berupa kolam terpal berukuran 4 m x 5 m x 0,5 m.
  • Siapkan peralatan yang dibutuhkan, seperti water heater/lampu pemanas, pompa air, termometer, dan pH kit.
  • Siapkan induk. Caranya, lakukan seleksi induk yang telah matang telur.

B. Kendala

  • Benih yang berkualitas tinggi sulit dihasilkan pada bulan dingin (antara Juni—Agustus).
  • Telur sering gagal tetas jika air penetasan kotor. ;; Sering ada serangan penyakit pada benih jika perawatan tidak maksimal.

C. Strategi

  • Setelah dipilih, masukkan induk ke dalam kolam pemijahan. Perbandingan induk jantan dan betina adalah 1 : 1.
  • Segera pisahkan telur dengan induk. Telur yang telah dibuahi dalam jangka waktu 24—36 jam akan segera menetas.
  • Setelah 4—5 hari dari telur menetas, berikan pakan. Pakan dapat berupa pakan alami, seperti cacing sutera, rotifera, daphnia, moina atau pakan buatan yang berukuran serbuk.
  • Lakukan pergantian air secara rutin selama perawatan larva agar kondisi air tetap terjaga.
  • Beri aerasi untuk menambah oksigen agar daya tetas telur tinggi.
  • Cari informasi tentang budi daya gurami di sentra produksinya untuk mendapatkan induk yang berkualitas seperti di Bogor, Ciamis, Parung (Jawa Barat); Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, serta Temanggung (Jawa Tengah); Blitar, Tulungagung, serta Kediri (Jawa Timur).

 

Sumber: Buku 79 Bisnis Pertanian Menguntungkan