Pertanianku – Ikan patin merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang banyak penggemarnya di Indonesia. Ikan ini banyak diminati karena memiliki daging yang lezat dan gurih.
Inilah yang membuat seorang pembudidaya ikan patin asal Sukabumi, Jawa Barat, bernama Deny Rusmawan menjalankan usaha budidaya ikan patin. Di bawah nama Dejee Fish, Deni sendiri membudidaya ikan patin siap konsumsi dan juga menjual bibit ikan patin.
Dibandingkan patin konsumsi, Deny kebanyakan menjual bibit ikan patin. “Margin pendapatan benih ikan patin jauh lebih besar dibanding margin pendapatan ikan patin konsumsi,” katanya.
Untuk ikan patin konsumsi, Deny bisa mengambil margin 20% dari total pendapatan. Sementara itu, laba margin pendapatan dari benih patin bisa mencapai 80 persen.
Keuntungan memelihara patin konsumsi lebih sedikit karena butuh waktu agak lama buat memeliharanya. “Butuh waktu sekitar empat bulan,” jelasnya.
“Sementara benih patin hanya memerlukan waktu sebulan sudah bisa dijual ke pasar. Benih ikan patin itu sudah berukuran 1 inci,” ujar Deni.
Media budidaya benih patin dan patin konsumsi juga berbeda. Untuk benih patin, cukup dikembangkan di akurium. Sementara itu, patin konsumsi harus dibesarkan di kolam.
Deny mengaku, memiliki 100 akuarium yang masing-masing berukuran 45 × 80 × 40 cm untuk proses pembenihan ikan patin. Adapun kolam pembesaran ada dua, masing-masing berukuran 500 meter persegi.
Dalam waktu-waktu tertentu, kadang ia juga menerima pesanan benih dalam tahap pendederan. Ukurannnya sudah lebih besar sedikit dari benih biasa. “Kadang banyak juga yang menginginkan benih ikan patin lebih panjang dari 1 inci,” ujarnya.
Deny mengaku, memasarkan benih patin mulai harga Rp90 per ekor. Sementara patin konsumsi mencapai Rp13.500 per kilogram (kg). Dari budidaya ikan patin, ia mengaku bisa meraup omzet minimal Rp30 juta per bulan.
Pembudidaya lainnya, Retno Kintoko di Subang, Jawa Barat, sudah membudidayakan patin sejak 2007 lalu. Sama halnya dengan Deny, ia juga menyediakan patin, baik untuk benih maupun konsumsi.