Sukses Usaha Pembenihan Lele di Kolam Terpal

Pertanianku – Pembenihan lele berkembang sejalan dengan meningkatnya usaha pembesaran lele. Apalagi dengan adanya usaha pembesaran lele di kolam terpal yang biayanya tidak terlalu mahal. Bahkan, usaha pembenihan lele di kolam terpal pun dapat dilakukan di halaman atau pekarangan rumah yang relatif sempit.

Pembenihan Lele di Kolam Terpal

A. Peluang Usaha

Semakin banyak orang yang terjun dalam usaha pembesaran lele membuat permintaan benih semakin tinggi. Tentu hal ini menjadi peluang yang sangat menjanjikan. Apalagi, menurut salah seorang pembenih di daerah Bogor menyebutkan bahwa bisnis benih lele dapat memberikan keuntungan hingga 200%. Selain permintaannya tinggi, usaha pembenihan pun bisa dilakukan sepanjang tahun karena lele dapat memijah sepanjang tahun. Tekniknya pun bisa dipilih, baik secara alami ataupun dengan teknik buatan (penyuntikan)

B. Memulai usaha

  • Pilih lokasi usaha yang sumber airnya tidak tercemar. Kondisi dan kesuburan air akan membantu kesuksesan usaha.
  • Siapkan kolam terpal untuk pemijahan 5 unit dan kolam pendederan 10 unit. Luas kolam sekitar 4 m x 5 m.
  • Siapkan kakaban 1—2 buah pada kolam pemijahan sebagai tempat menempelnya telur.
  • Siapkan peralatan yang dibutuhkan seperti pompa air, seser, dan ember.
  • Siapkan induk betina berukuran 1 kg/ekor dan jantan 0,8—1,2 kg. Rasio pemijahan jantan dan betina adalah 1 : 1.

C. Kendala

  • Pembenihan yang dilakukan di outdoor lebih berisiko karena larva dan benih tidak tahan terhadap air hujan yang berlebihan karena lele termasuk ikan yang tidak bersisik.
  • Jika pemeliharaan tidak dilakukan secara intensif, benih dapat mati secara tiba-tiba, terutama yang kepadatannya tinggi.

D. Strategi

  • Hindari perkawinan ikan dalam satu keturunan karena dapat memperlemah keturunan dan kualitas benih.
  • Atur ketinggian air di kolam pemijahan antara 30—50 cm.
  • Beri pakan pelet pada induk dengan protein 28—32% sebanyak 1—2% dari bobot ikan. Frekuensi pemberiannya cukup 2 kali sehari.
  • Siapkan induk yang akan dipijahkan. Pilih teknik pemijahan yang dikuasai, baik secara alami atau kawin suntik. Induk berukuran 1,0 kg dapat menghasilkan telur sebanyak 20.000—60.000 telur.
  • Setelah memijah, pindahkan induk ke kolam pemeliharaan. Sementara itu, biarkan telur yang telah dibuahi menempel di kakaban. Telur akan menetas dalam waktu 24—48 jam menjadi larva.
  • Berikan pakan cacing sutera pada benih setelah larva berumur 3—4 hari.
  • Sekitar 15 hari setelah menetas, larva dapat dipindahkan ke kolam pendederan dan diberi pakan pelet secara rutin sesuai bukaan mulutnya.
  • Panen benih dapat dilakukan 1—2 bulan setelah pemeliharaan.
  • Cari informasi tentang pembenihan lele di sentra produksi, seperti Sukabumi, Bogor, Cirebon (Jawa Barat); Boyolali, Yogyakarta (Jawa Tengah); Tulungagung, Blitar, serta Kediri (Jawa Timur).

E. Pasar

Kebutuhan benih lele sangat tinggi. Bahkan, kebutuhan para pelaku pembesaran lele di Jabodetabek sendiri belum bisa dipenuhi. Untuk menghasilkan lele konsumsi sebanyak 100 ton per, setidaknya dibutuhkan benih lele sebanyak 1,2—1,5 juta ekor. Bisa dibayangkan kebutuhan benih yang harus dipenuhi setiap bulannya.

 

Sumber: Buku 33 Bisnis Perikanan