Sukun Tanaman Kaya Manfaat

Pertanianku   Sukun telah dimanfaatkan sebagai pangan sejak 40.000 tahun Sebelum Masehi. Ketika itu, pelayar membawa buah sukun dari Australia, Papua Nugini, dan Indo-Malay menuju Oceania dan Pasifik. Pada 30.000 sebelum masehi, pelayar membawa buah sukun ke Pulau Solomon. Selama perjalanan ke Tahitian pada tahun 1769, Kapten James Cook diperkenalkan dengan sukun yang kemudian ia bawa ke Inggris. Sir Joseph Banks yang berlayar di HMS Endeavour dengan Kapten Cook, mengakui potensi sukun sebagai makanan untuk dareah tropis lainnya. Ia pun mengusulkan kepada Raja George III untuk mengangkut tanaman sukun dari Tahiti ke Karibia yang dikomandani Kapten William Bligh.

Sukun Tanaman Kaya Manfaat

Sukun dianggap sebagai sumber makanan yang sangat baik untuk para budak di Afrika di perkebunan di Karibia. Sayangnya, pada perjalanan pertama itu gagal karena semua tanaman sukun yang jumlahnya hingga ratusan itu dilempar ke laut oleh pemberontak yang kecewa karena sebagian persediaan air digunakan untuk merawat sukun. Perjalanan kedua pada tahun 1791, akhirnya sukses membawa sukun ke Karibian.

Kini sukun telah menyebar luas di berbagai belahan dunia terutama di lingkar tropis. Sukun menyukai iklim tropis, meliputi suhu 20—40˚C, curah hujan tinggi 2.000—3.000 mm per tahun, dan lembap lengas nisbi 70—90%.Artocarpus altilis itu tumbuh baik di dataran rendah, ketinggian kurang dari 600 m di atas permukaan laut (dpl).

Pohon sukun dapat tumbuh tinggi hingga 30 m, walaupun umumnya tanaman yang ditemui di pedesaan tingginya hanya belasan meter. Tanaman sukun bertajuk renggang, bercabang mendatar, dan berdaun besar-besar yang tersusun berselang-seling. Ukuran daun 20—40 cm × 20—60 cm dengan bentuk daun berbagi menyirip dalam. Tekstur daun liat agak keras seperti kulit. Daun berwarna hijau tua mengilap di sisi atas serta kusam, kasar, dan berbulu halus di bagian bawah. Semua bagian pohon mengeluarkan getah putih bila dilukai. Kulit buah sukun berwarna hijau kekuningan, dengan duri-duri yang tereduksi menjadi pola mata faset segi empat atau segi enam di kulitnya. Di samping itu, sukun tidak menghasilkan biji.

Sukun dapat menghasilkan buah hingga 400 buah per pohon per tahun untuk tanaman berumur 5—6 tahun dan bisa berbuah sepanjang tahun, meskipun ada panen raya. Panen raya sukun berlangsung pada Januari—Februari dan Juli—Agustus. Bobot buah rata-rata 400—1.200 g. Namun, ada pula varietas yang buahnya mencapai 5 kg. Nilai energinya antara 470—670 kJ per 100 g. Dengan demikian, wajar bila para penjelajah Barat kemudian bersikeras membawa sukun dari Tahiti ke Karibia untuk makanan murah bagi para budak di sana.

 

Sumber: Buku Daun Ajaib Tumpas Peyakit