Pertanianku – Pada era pertanian modern saat ini, petani mampu menghasilkan panen dengan tingkat produksi dengan kualitas tinggi. Ditambah lagi pemenuhan kebutuhan yang terus meningkat yang mengharuskan sektor pertanian membutuhkan pertanian berkelanjutan (sustainable).
Ditambah lagi dengan munculnya berbagai varietas bibit unggul yang membutuhkan unsur hara tinggi, maka pemupukan diperlukan untuk memperbaharui unsur hara pada tanah. Dengan begitu, usaha pertanian dapat terus berkelanjutan.
Pemupukan merupakan salah satu proses untuk melengkapi unsur hara esensial pada tanah agar tanah dapat menyediakan unsur hara dalam jumlah yang cukup dan dapat diserap sebagai makanan bagi tanaman itu sendiri. Dengan begitu, tanah akan tetap produktif dan tanaman dapat tumbuh dengan baik dengan hasil panen yang tinggi dan bermutu.
Pasalnya, selama ini kita mengenal pupuk yang terbagi atas 2 jenis, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik (kimia). Pupuk anorganik dan organik memiliki fungsi yang berbeda.
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) memang harus dikembangkan jika kita ingin menciptakan keselarasan antara pemenuhan kebutuhan di masyarakat dan pelestarian sumber daya lahannya sendiri. Pembangunan pertanian yang dilaksanakan masa lalu belumlah sepenuhnya menggunakan prinsip pembangunan yang berkelanjutan sehingga terjadi penurunan kualitas lingkungan/lahan akibat pencemaran misalnya pupuk dan pestisida sehingga mengganggu keberlanjutan pertanian.
Penggunaan pupuk kimia yang berkonsentrasi tinggi dan dengan dosis yang tinggi dalam kurun waktu yang panjang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan hara lainnya dan semakin merosotnya kandungan bahan organik tanah. Kejadian semacam ini banyak terjadi pada lahan-lahan sawah yang selalu dibudidayakan tanaman padi secara terus-menerus dengan tanpa penambahan bahan organik tanah sehingga terjadi pengurasan hara tertentu dan terjadi defisiensi Zn dan Cu. Dilaporkan sekitar 60% areal sawah di Jawa kandungan bahan organiknya kurang dari 1%, sedangkan sistem pertanian bisa menjadi sustainable (berkelanjutan) jika kandungan bahan organik tanah lebih dari 2%. Ketimpangan hara dan merosotnya bahan organik tanah akan menyebabkan degradasi kesuburan tanah yang akan mengancam keberlanjutan di sektor pertanian.
Untuk itu, yang perlu dilakukan adalah memperbaiki kesuburan kimia tanah, penambahan bahan organik akan meningkatkan hara dalam tanah secara lengkap seperti hara N, P, K, S dan hara lainnya. Pupuk organik tidak hanya memasok hara makro, tetapi mempunyai kelebihan dalam mensuplai unsur hara mikro (terutama Fe dan Zn). Peningkatan hara dalam tanah sangat tergantung oleh macam bahan organik yang digunakan atau komposisi bahan organiknya.
Selanjutnya, meningkatkan kemampuan tanah untuk mengikat hara sehingga akan lebih tersedia dalam kurun waktu yang relatif lama dan menjamin keberlanjutan kesuburan. Hal ini dikarenakan selama proses dekomposisi bahan organik akan dihasilkan humus (koloid organik) yang dapat menahan unsur hara dan air sehingga dapat meningkatkan daya simpan pupuk dan air di tanah. Kelebihan pupuk organik yang lain mampu menetralkan pH tanah, dapat meningkatkan pH tanah di tanah yang masam, dan dapat menurunkan pH tanah di tanah yang alkali sehingga mampu menjamin pH tanah sesuai untuk pertumbuhan tanaman.
Penambahan pupuk organik juga mampu memperbaiki kesuburan biologi, dimana mikroorganisme tanah saling berinteraksi dengan bahan organik, yang berperan sebagai pendaur ulang hara dalam tanah sehingga hara akan lebih tersedia untuk tanaman. Dari aspek tanaman, hasil perombakan bahan organik dapat menghasilkan asam amino yang dapat diserap tanaman dengan segera, dan bahan organik banyak mengandung sejumlah zat pengatur tumbuh dan vitamin yang dapat menstimulasi pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, penggunaan pupuk organik ini mampu menjamin ketersediaan hara dalam kurun relatif lama, membuat tanah lebih remah sehingga menjamin kelestarian kesuburan tanah, dan dapat menjamin keberlanjutan di bidang pertanian.