Pertanianku — Susu kedelai merupakan salah satu pengganti susu sapi yang paling populer. Terdapat beberapa alasan yang mendasari meningkatnya konsumsi susu nabati ini.
Dilansir dari Medical Daily, beberapa hal yang paling menonjol adalah karena laktosa intoleran yang dialami banyak orang. Hal lainnya adalah terkait alergi protein atau masalah kulit. Beberapa juga mengonsumsi susu ini karena gaya hidup vegan yang mereka jalani.
Beberapa penelitian sendiri mengungkap beberapa sumber alternatif pengganti susu yang dapat diandalkan. Susu kedelai merupakan pilihan terbaik dibanding susu yang terbuat dari nasi, almond, kelapa, dan sebagainya.
Kandungan nutrisi dari susu kedelai lebih menyerupai yang terdapat di susu sapi dibanding pada jenis susu lainnya. Hal ini yang menyebabkan susu kedelai lebih populer dibanding varian lainnya.
Menurut pakar diet, Sandra Arevalo, orang-orang yang hendak memperoleh berat badan ideal dapat mengonsumsi susu kedelai untuk mencapai tujuan mereka tersebut. Jika susu sapi mengandung 100 kalori tiap gelas, susu kedelai hanya mengandung 80 kalori tiap gelasnya.
Alternatif susu ini juga mengandung isoflavon yang tinggi anti-oksidan dan dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan efek merusak yang dikandungnya pada tubuh. Selain kandungan proteinnya yang tinggi, muatan antikarsinogenik yang dikandung juga merupakan manfaat utama dari jenis susu ini.
“Kedelai dapat (membantu) mencegah kanker karena tingginya kandungan anti-oksidan dan mengobati anemia karena mengandung enam hingga delapan persen dari kebutuhan zat besi harian pada tubuh,” jelas Arevalo.
Walau begitu, rasa dari susu kedelai sendiri tidak digemari oleh semua orang. Selain itu, pada anak-anak juga tercatat beberapa kasus alergi.