Susu Sapi Segar RI Tembus Pasar ASEAN

Pertanianku – Produksi susu sapi segar tanah air sebenarnya sangat melimpah. Bahkan belum lama ini, susu sapi segar pasteurisasi produksi Indonesia tembus pasar ASEAN dan Hong Kong. Ekspor susu segar ini dilakukan oleh PT Greenfields Indonesia yang selama ini mengelola peternakan sapi di Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.

Country Head of Marketing & Sales Indonesia PT AustAsia Food, Syahbantha Sembiring, mengungkapkan bahwa pabrik susu ini memproses 115 ton susu segar per hari melalui proses terintegrasi. Saat ini PT Greenfields Indonesia memiliki sekitar 8.000 ekor sapi Holstein Australia.

“Sebanyak empat ribu di antaranya merupakan sapi laktasi atau sapi yang diperah susunya. Sedangkan sisanya adalah anak sapi atau sapi yang tengah bunting,” kata Syahbantha.

Dari total produksi susu di PT Greenfields Indonesia, sebanyak 20 persen di antaranya dilempar ke Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Hongkong, dan Cina. Myanmar dan Kamboja sebagai negara berkembang di ASEAN juga tak luput dari pemasaran susu asal Ngajum ini.

Dari segi geografis jarak antarnegara ASEAN tidak terlalu jauh. Kondisi ini memudahkan dalam proses distribusi. Susu segar pasteurisasi, kata Syahbantha, hanya mampu bertahan selama 45 hari di dalam lemari pendingin bersuhu 0—4° C.

“Negara seperti Singapura, Malaysia, Kamboja, dan Myanmar tidak punya produksi susu segar, kalaupun ada sangat sedikit sekali maka kami menyasar negara-negara itu,” ungkap CEO PT Aust Asia Food, Edgar Collins.

Sebenarnya terdapat dua negara utama yang menjadi pasar terbesar ekspor susu PT Greenfields Indonesia, yakni Hong Kong yang menyerap produk hingga 30 persen dan Singapura dengan porsi penjualan mencapai 25 persen.