Pertanianku — Sudah tahukah Anda? Untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal, ada tujuh syarat budidaya tomat yang perlu Anda ketahui. Tomat merupakan tanaman jenis sayuran buah yang banyak digunakan masyarakat.

Tomat seringkali digunakan sebagai bumbu sayuran, bahan campuran sambal, jus, dan sebagainya. Setiap 100 gram tomat mengandung vitamin A 1.500 SI, vitamin C 40 mg, dan kalori 40 kal.
Dengan persentase kandungan yang terkandung pada tomat, membuatnya banyak diburu masyarakat. Akan tetapi, sejauh ini produktivitas tomat masih tergolong rendah karena petani tidak mengetahui dan menerapkan syarat dasar yang harus dilakukan dalam budidaya tomat. Berikut ini syarat-syarat yang perlu petani ketahui sebelum membudidayakan tomat.
- Syarat iklim dan tanah
Tanaman tomat dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi (1.500 mdpl) dengan temperatur suhu udara pada siang hari 24° C dan malam 15—20° C. Selain itu, tanaman ini juga membutuhkan sinar matahari 8 jam sehari dengan curah hujan 100—200 mm per bulan. Untuk kondisi tanah, tomat menghendaki tanah gembur dan kaya humus serta pH antara 6,0—7,0.
- Pengolahan tanah dan pembuatan bedengan
Pengelohan tanah dapat dilakukan dengan cara mencangkul, bajak, atau traktor dengan kedalaman sekitar 20—30 cm. Tanah dibiarkan mendapat sinar matahari untuk menghindari adanya hama dan penyakit. Setelah itu, bedengan dibuat dengan ukuran lebar 110 cm dan panjang disesuaikan dengan ukuran lahan.
- Persemaian
Benih tomat sebaiknya biji buah tomat yang sehat, tidak cacat, dan matang secara penuh. Sebelum bijinya diambil, buah harus didiamkan dahulu selama 3 hari sampai buah berwarna merah gelap dan lunak. Kemudian, biji diambil dan dicuci sampai bersih.
Biji ditiriskan dan dikeringkan selama 5—6 hari tanpa terkena cahaya matahari. Benih disemaikan pada tempat persemaian seperti bedengan atau kantongan plastik selama 2—3 minggu (berdaun 3 atau 4 lembar), lalu benih siap dipindahkan ke kebun.
- Penanaman
Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari dengan jarak tanam 60×70 cm. Setelah ditanam, diberi tutup dari daun-daunan dan dibuka setelah 5 hari kemudian.
- Pemeliharaan
Berikan pupuk di sekeliling tanaman pada jarak 10 cm dari batang. Lakukan penyiraman sekali selama tiga hari sampai tanaman berbunga. Untuk melindungi batang tidak menjalar ke tanah atau patah, sebaiknya batang dan cabang-cabang diikat pada ajir. Selalu lakukan penyiangan dengan mencabut gulma di sekitar tanaman.
- Pengendalian hama dan penyakit
Hama yang biasa menyerang tanaman tomat adalah agrotis epsilon, yaitu ulat yang merusak tanaman muda dengan memotong batang dan tangkai daun. Heliothis armigera, yaitu hama penyerang buah hingga bolong dan menjadi busuk. Untuk pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida alami.
Tomat biasa terkena beberapa penyakit, antara lain penyakit busuk daun yang disebabkan oleh phytophtora infestans. Jika terkena, daun dan buah bernoda hitam seperti cacar, kemudian kering hingga membusuk. Untuk pengendaliannya, Anda dapat memilih waktu yang tepat pada saat penanaman.
Penyakit layu yang disebabkan oleh fusarium oxysporium. Tanaman menjadi pucat, tangkai daun merunduk, layu kemudian mati. Pengendaliannya dilakukan dengan sterilisasi tempat persemaian dan menanam varietas yang resisten.
Penyakit yang disebabkan oleh virus keriting dan mosaik. Satu-satunya pilihan adalah mencabut tanaman yang terserang.
- Panen
Panen dilakukan saat tanaman tomat berumur 2,5—3 bulan. Karakteristik buah yang siap panen berwarna hijau, oranye, atau merah dan buah tidak terlalu keras lagi. Pemetikan dilakukan 10—15 kali per musim dan tanam secara selang sekali 3 hari.