Syarat Sirip Rumah Walet yang Bagus

Pertanianku Sirip rumah walet merupakan tempat burung walet membuat dan menempelkan sarangnya. Sirip terbuat dari beberapa jenis kayu seperti kayu meranti, kayu cempaka, kayu jati, kayu balau, kayu bengkirai, dan kayu kamfer. Kayu-kayu tersebut dapat memberikan nuansa dingin sehingga cocok untuk digunakan. Berikut ini beberapa syarat sirip rumah walet yang bagus.

Sirip rumah walet
foto: Trubus

Lunak

Kayu yang lunak dapat menyebabkan burung lebih mudah menancapkan kuku-kukunya dan tidak melelahkan kaki burung karena harus berpegang kuat-kuat sepanjang malam hari. Kondisi tersebut menyebabkan energi yang dikeluarkan tidak besar saat membangun sarang. Namun, Anda harus waspada karena kayu lunak tidak tahan berada di tengah ruangan lembap sehingga mudah berjamur.

Burung walet tidak menyukai kayu yang berjamur. Peternak sering mengakali permasalahan jamur dengan menggunakan kayu keras yang tahan jamur.

Berserat kasar dan kuat

Walet menyukai permukaan sirip yang kasar karena tidak akan membuat walet terpeleset. Serat kayu yang kuat tidak mudah putus karena tekanan bobot burung. Salah satu contoh kayu dengan serat kayu yang lemah adalah kayu randu.

Tidak berwarna

Sebaiknya, jangan menggunakan kayu yang berpigmen kuat karena pigmen tersebut bisa bereaksi dengan liur burung. Dengan demikian, sarang yang dihasilkan akan tercemar warnanya. Oleh karena itu, sebaiknya, pilih kayu yang tidak berwarna/berpigmen kuat agar sarang yang dihasilkan tetap berwarna putih alami.

Tidak berbau

Walet tidak menyukai bau kayu tertentu. Oleh karena itu, beberapa jenis kayu yang memiliki bau perlu diproses terlebih dahulu. Kayu tersebut perlu dikeringkan terlebih dahulu untuk menghilangkan baunya.

Ringan

Kayu yang ringan biasanya lunak dan memiliki serat yang kasar (tidak padat). Kayu yang ringan tidak terlalu membebani kerangka plafon tempat sirip menempel. Selain itu, kayu yang ringan dapat memudahkan pekerjaan pemasangan dan pergantian.

Kering

Kayu yang akan digunakan sebaiknya dikeringkan dengan pengovenan atau dijemur. Pengeringan dapat membuat penguapan kadar air, gas, dan bau khas kayu.

Mudah menyerap air liur

Kayu lunak dan berserat kasar memiliki lebih banyak pori-pori yang dapat mempermudah burung membangun fondasi sarang.