Pertanianku – Selada merupakan salah satu jenis tanaman yang bukan berasal dari Indonesia, tetapi sangat cocok dengan selera orang Indonesia. Umumnya selada dikonsumsi sebagai lalap. Selada baik untuk dikonsumsi karena mengandung banyak mineral dan vitamin yang berguna untuk kesehatan dan mencegah konstipasi (sembelit). Bertanam selada mudah selama tanah yang digunakan mengandung cukup bahan organik dan sinar matahari, serta tidak tergenang air. Selada juga mudah berbunga dan menghasilkan biji sehingga untuk penanaman berikutnya tidak perlu repot membeli biji lagi.
Beberapa daerah di Indonesia cocok untuk dijadikan tempat bertanam selada. Tidak heran jika banyak sentra selada yang dapat dijumpai di Indonesia. Daerah-daerah tersebut antara lain Batu dan Tengger (Jawa Timur); Tawangmangu, Bandungan, dan Dieng (Jawa Tengah); Pacet, Cipanas, dan Lembang (Jawa Barat); serta Tomohon (Sulawesi Utara).
Agar tercapai hasil yang optimal, syarat tumbuh selada harus terpenuhi. Syarat tumbuh yang perlu diperhatikan meliputi kesesuaian iklim dan kondisi tanah.
- Iklim
Daerah yang cocok untuk penanaman selada yaitu daerah pada ketinggian 500—2.000 m dpl dengan suhu 15—20° C. Selada juga dapat tumbuh di dataran rendah, tetapi krop yang terbentuk kurang baik. Tanaman selada peka terhadap hujan, kelembapan tinggi, dan air yang menggenang. Kondisi tersebut menyebabkan tanaman mudah terkena penyakit. Oleh karena itu, waktu tanam yang paling baik adalah pada musim kemarau dengan penyiraman cukup. Tanaman selada juga memerlukan sinar matahari yang cukup, tidak banyak awan, dan tempat terbuka.
- Tanah
Selada dapat ditanam di berbagai jenis tanah. Namun, pertumbuhan yang baik akan diperoleh bila ditanam pada tanah liat berpasir yang cukup mengandung bahan organik, gembur, remah, dan tidak mudah tergenang air. Selada tumbuh baik dengan pH tanah 6,0—6,8. Apabila pH terlalu rendah, perlu dilakukan pengapuran.