Pertanianku — Keinginan masyarakat Indonesia bisa melihat panda secara langsung tak lagi hanya khayalan. Dalam waktu dekat ini, Taman Safari Indonesia dapat mewujudkan impian masyarakat untuk melihat panda si hewan endemik asal Cina.

Pasalnya, pada Kamis (28/9), sepasang panda raksasa bernama Cai Tao dan Hu Chun telah tiba di Jakarta untuk ditempatkan di Taman Safari, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Keduanya hewan lucu tersebut merupakan ‘hadiah’ pinjaman pemerintah Cina kepada Indonesia untuk breeding loan atau program pengembangbiakan panda raksasa, yang sudah diinisiasi sejak 2010 lalu.
Taman Safari Indonesia mendapat izin untuk mendatangkan panda dari Cina harus memenuhi sejumlah persyaratan, terutama terkait kesiapan habitat baru Cai Tao dan Hu Chun selama berada di Indonesia.
Direktur Utama Taman Safari Indonesia, Jansen Manansang, menjelaskan bahwa habitat ideal panda raksasa adalah alam terbuka dengan suhu yang sejuk dan lembap, tipikal udara pegunungan.
Itu sebabnya, Taman Safari Indonesia (TSI) yang dipercaya sebagai lokasi konservasi panda raksasa, telah mempersiapkan sebuah sarana prasarana baru di atas hutan hijau lebat di kawasan kebun binatang itu.
Habitat baru yang dinamai Rumah Panda Indonesia tersebut berada pada ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut, dengan suhu harian berkisar antara 15—24 derajat Celcius.
TSI juga membangun bangunan bergaya oriental menyerupai kuil tiga lantai, dilengkapi fasilitas teater, tempat edukasi untuk pengunjung, kandang untuk tidur, kandang untuk kawin, fasilitas ruangan kesehatan, hingga arena bermain outdoor dan indoor.
Terkait pemenuhan kebutuhan nutrisi sepasang panda berusia 7 tahun ini, pemerintah Indonesia bersama TSI juga telah menyediakan lahan seluas 10 hektare untuk menanam 63 jenis bambu, 29 di antaranya adalah varietas yang sama persis yang tumbuh di Cina.
“Yang tidak kalah penting adalah SDM-nya. Harus ada conditional training supaya makannya bisa dikontrol. Setiap satu minggu sekali, atau setiap bulan, diperiksa darahnya dan kontrol air kencingnya untuk menentukan kapan saatnya bisa dicampur untuk dikawinkan,” ujar Jansen.
Sebelum dapat dilihat oleh masyarakat, selama satu bulan ke depan, Cai Tao dan Hu Chun akan menjalani proses karantina terlebih dulu di Taman Safari Bogor. Karantina dilakukan untuk memastikan kesiapan dan kesehatan panda sebelum pengembangbiakan. Pemeriksaan kesehatan itu meliputi pengecekan urin, jantung, darah, gigi, dan feses.