Pertanianku — Jamur tiram adalah salah satu komoditas yang sering dibudidayakan oleh masyarakat, baik skala kecil maupun skala besar. Pertumbuhan jamur tiram sendiri terbilang mudah jika dilakukan dengan benar.

Jamur tiram merupakan sumber karbon yang berasal dari bahan organik untuk diuraikan menjadi senyawa karbon sederhana, kemudian diserap masuk ke miselium. Kemampuan ini menyebabkan pertumbuhan jamur tiram dapat dilakukan di berbagai bahan yang mengandung karbohidrat atau senyawa karbon organik lainnya.
Sumber karbon yang diserap oleh jamur masuk ke sel berupa senyawa yang bersifat larut seperti monosakarida atau sejenis gula, asam amino, asam organik, dan senyawa sederhana lainnya.
Selain senyawa karbon organik, pertumbuhan jamur tiram juga membutuhkan unsur-unsur mineral. Kecukupan unsur mineral tercemin dari keadaan badan (bobot) jamur. Semakin besar bobot jamur menandakan bahwa semakin banyak unsur mineral. Pasalnya, jamur akan menyerap seluruh unsur mineral ke dalam tubuhnya.
Dengan demikian, seluruh senyawa yang terdapat dalam media tumbuh, seperti karbon organik dan unsur mineral tidak hilang, hanya saja berpindah ke dalam tubuh jamur karena sudah diserap oleh jamur. Meskipun tidak 100 persen unsur diserap ke dalam tubuh jamur.
Miselium dan badan buah dapat berkembang pada bahan yang mengandung lignoselulosa, dengan kandungan C/N 50-500. Bahan yang dimaksud tersebut adalah kayu gergajian, bagas (ampas tebu), tongkol dan batang jagung, jerami, sekam, alang-alang, kertas, kayu gelondongan, limbah potongan kayu, dan kulit kacang-kacangan,
Sementara, bahan yang mengandung nilai C/N relatif rendah adalah bekatul, limbah sayuran, blotong (limbah pabrik gula), bungkil kacang-kacangan, ampas tahu, dan bungkil kelapa/kelapa sawit.
Pertumbuhan jamur tiram dapat diadaptasikan dalam kondisi media tanam yang bervariasi karena memang sifat jamur tiram yang saprofit. Namun, seluruh media tanam tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi jamur. Sebab, nutrisi tersebutlah yang menunjang pertumbuhan jamur menjadi lebih optimal.
Misalnya, apakah jamur bisa tumbuh di antara serbuk kayu dan serbuk gergaji? Jawabannya adalah bisa. Namun, dalam kayu keras terkandung lignin yang cukup tinggi dan sukar untuk diuraikan sehingga membuat pertumbuhan jamur menjadi terganggu.