Pertanianku – Pada umumnya tanaman tomat diperbanyak melalui biji. Namun, tanaman tomat juga dapat diperbanyak melalui setek batang cabang yang telah tua. Selain dapat dibeli di toko pertanian, bibit tomat juga dapat disiapkan sendiri karena tidak terlalu sukar.
Tahapan penyemaian dan penanaman tomat adalah sebagai berikut.
– Semai benih dalam wadah dengan media tanam berupa campuran pasir, tanah, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 2 : 1.
– Simpan wadah persemaian di tempat yang terlindungi dari sinar matahari langsung atau dan goncangan fisik.
– Jaga kelembapan persemaian dengan cara menyiramnya setiap pagi dan sore hari. Biji harus dijaga agar tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah. Dalam waktu 5—7 hari, biji mulai berkecambah. Pindah tanamkan bibit ke tempat penyapihan saat tingginya telah mencapai 7—10 cm atau sekitar dua minggu setelah benih disebar. Penyapihan berguna untuk menyeleksi bibit yang bagus dan sebagai latihan hidup bagi tanaman muda. Tempat penyapihan dapat berupa polibag atau bumbung dari pelepah pisang.
– Biarkan bibit di tempat penyapihan sampai berumur satu bulan dengan tinggi sekitar 15 cm dan telah memiliki 3—4 helai daun.
– Pindahkan bibit ke tempat penanaman permanen seperti pot berukuran besar. Gunakan media tanam seperti pada media tanam penyemaian.
– Lakukan penyiraman setiap hari, terutama saat cuaca sangat panas. Cuaca panas menyebabkan tanah menjadi kering dan tanaman tidak cukup mendapatkan air tanah. Penyiraman harus dilakukan dengan hati-hati agar air siraman tidak mengenai daun dan buah tomat, tetapi hanya mengenai batang dan akar. Penyiraman jangan sampai berlebihan dan airnya tergenang karena tanaman tomat paling tidak tahan terhadap genangan air.
– Buatkan tiang penahan (ajir) ketika tanaman telah mencapai tinggi 25 cm. Tiang penahan berupa kayu atau bambu yang diikatkanke batang tanaman. Untuk tomat yang tidak bercabang banyak, diperlukan lanjaran tegak setinggi sekitar 1,5 m. Sementara itu, untuk jenis tomat bercabang banyak perlu dibuatkan lanjaran miring, pagar, atau para-para.
– Lakukan penyiangan dan pendangiran setelah dua minggu bibit ditanam. Kegiatan ini diulangi tiga minggu kemudian, yaitu saat tomat mulai berbunga. Penyiangan dan pendangiran harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak banyak akar yang terpotong. Akar yang terpotong dapat menyebabkan batang menjadi layu atau buah muda gugur.
– Potong pucuk batang dan tunas-tunasnya jika tanaman tomat telah mempunyai lima dompolan buah. Tujuannya agar buah dapat menjadi besar dan cepat masak.
– Sisakan dua atau tiga tunas yang berada di samping atau di sebelah bawah dompolan buah yang kelima tersebut. Dompolan yang berdaun atau berbuah lebih perlu dipangkas dan dipetik agar pertumbuhan tomat yang dikehendaki (lima dompolan) tidak terhalang.
– Lakukan pemupukan secara rutin untuk menjaga ketersediaan unsur hara di dalam pot. Pemupukan dilakukan dua kali, yaitu saat penyiangan pertama (dua minggu setelah tanam) dan penyiangan kedua (setelah tomat berbuah satu atau tiga dompolan). Pupuk diberikan di sekeliling tanaman.
– Umur panen tergantung varietas tomat yang ditanam dan kondisi tanaman. Umumnya, panen pertama buah tomat pada umur dua atau tiga bulan setelah tanam. Panen dilakukan beberapa kali, yaitu antara 10—15 kali pemetikan buah dengan selang 2—3 hari.Pemetikan dapat dilakukan pagi atau sore hari. Untuk menjaga kualitas buah tomat yang dihasilkan, diusahakan buah yang dipetik tidak jatuh atau terluka. Hal ini dapat menurunkan kualitas buah dan bibit penyakit dapat masuk ke bagian buah yang terluka tersebut.
Sumber: Buku 15 sayuran Organik dalam Pot