Pertanianku — Kondisi lingkungan kini sudah tidak sama dengan puluhan tahun yang lalu. Salah satu sektor yang terdampak adalah pertanian. Masyarakat mencari berbagai cara untuk tetap membuat hasil bercocok tanam yang optimal. Salah satunya adalah dengan cara hidroponik.

Tahukah Anda, metode hidroponik kini tak hanya menjanjikan, tapi juga semakin canggih dan memudahkan kita dalam bercocok tanam.
- Masih banyak yang belum tahu metode hidroponik
Metode hidroponik adalah teknologi bercocok tanam yang mengutamakan penggunaan air disertai nutrisi dan oksigen. Pupuk dalam sistem hidroponik diberikan dalam bentuk cairan sehingga air dan larutan nutrisi akan terus tersedia untuk diserap akar. Jika media tanamannya sudah mulai jenuh, hanya perlu disaring dan diperbarui.
- Metode hidroponik menjadi solusi lahan sempit atau tidak subur
Indonesia memang dikenal dengan tanahnya yang subur dan iklimnya yang cocok untuk berbagai jenis tanaman. Namun, tetap saja kondisi tanah tidak semuanya sama di Indonesia. Ada beberapa daerah yang mengalami kesulitan menanam tanaman tertentu, akibat tidak cukup subur.
Metode hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman yang memanfaatkan air sebagai media tumbuhnya sehingga tidak perlu menggunakan tanah. Karenanya, ini bisa menjadi solusi untuk daerah-daerah yang tanahnya kurang subur atau lahannya terlalu sempit untuk bercocok tanam.
- Banyak kelebihan dari cara bercocok tanam hidroponik
Meskipun media utamanya air, pengemasan yang tertutup dan rapi membuat air tidak gampang menguap. Dengan penyerapan air dan nutrisi (dalam larutan) yang optimal, tanaman hidroponik juga tumbuh 30—50 persen lebih cepat. Karena tidak ada nutrisi terbuang dan penyaringannya mudah sehingga metode ini lebih menghemat biaya, mudah, dan efisien dalam banyak hal.
Kebersihan yang terjaga dalam metode ini mampu menekan pertumbuhan dan serangan hama penyakit sehingga penggunaan pestisida bisa sangat diminimalisir. Kelebihan yang utama adalah hidroponik tidak membutuhkan tanah dan sangat hemat tempat. Ini karena Anda bisa mengatur penanamannya secara vertikal.
- Inovasi teknologi pengendalian suhu dan pH sistem hidroponik melalui ponsel pintar
Salah satu hambatan dalam bercocok tanam menggunakan metode hidroponik adalah keharusan petaninya untuk mengecek secara berkala suhu dan pH air serta larutan di dalamnya. Jika suhu dan pH airnya tidak optimal, tanaman akan bisa berisiko layu. Masalahnya, alat untuk kepentingan itu belum dijual di Indonesia, baru ada di luar negeri (Jepang dan Amerika) dengan harga sekitar Rp30 juta.
Melansir IDN Time, sekelompok mahasiswa membuat alat untuk memonitor pH dan suhu air yang dinamakan BPONIK Systems dengan harga paket yang lebih murah, yaitu Rp7 juta. Paket inovasi mereka ini bahkan telah memenangkan beberapa penghargaan.
Kelebihan mesin ini adalah kegiatan monitoring tersebut bisa menggunakan aplikasi di smartphone, yang bisa tetap digunakan dari tempat lainnya misalnya saat cuaca tidak memungkinkan. Ke depannya bahkan monitoring bisa dilakukan dari luar negeri. Ini akan sangat memudahkan para petani hidroponik di semua daerah di Indonesia.
Dengan segala keterbatasan bercocok tanam yang ada saat ini, tentunya hidroponik bisa menjadi solusi. Anda juga bisa mempertimbangkan untuk melakukannya ketika ingin memulai bercocok tanam secara hidroponik.