Pertanianku — Cherry blossom atau disebut juga sebagai bunga sakura merupakan bunga cantik yang identik berwarna pink dari negara yang dijuluki sebagai ‘Negeri Matahari Terbit’, yakni Jepang. Namun tidak perlu khawatir, sekarang wisatawan tidak harus pergi jauh ke Jepang hanya untuk melihat bunga sakura karena bunga ini tumbuh juga di Indonesia.

Bunga sakura yang sangat populer di Jepang ini, sebenarnya berasal dari Pegunungan Himalaya, kemudian diintroduksi ke daerah Asia antara lain Indonesia dan Jepang. Sakura biasa berbunga setiap enam bulan atau dua kali dalam satu tahun, yaitu antara Februari—April dan Juli—Oktober. Pembungaan pada musim kemarau lebih serempak dan lebat dibandingkan pada musim hujan.
Selain berfungsi sebagai tanaman hias atau untuk memperindah taman kota, bunga ini juga dapat digunakan sebagai bahan-bahan produk kecantikan kaum hawa, seperti bedak, losion, dan lulur. Hal ini dikarenakan kandungan zat melatonin dan anti-oksidan yang terkandung dalam flora ini baik untuk kecantikan kulit.
Bunga sakura yang sedang marak dan menjadi perbincangan hangat belakangan ini ialah sakura yang tumbuh di wilayah Bintan, Kepulauan Riau, tepatnya di Kota Kijang. Seperti dilansir dari sindobatam.com, berawal dari bibit bunga yang dibawa oleh seorang investor perusahaan pengelola bauksit bernama Profesor Tanaka, bibit tersebut ditanam pada 1942 silam.
Sayang, pohon sakura yang ditanam oleh Profesor Tanaka tidak bertahan lama. Sesaat sebelum pohon tersebut tampak akan mati, pemerintah setempat segera melakukan pembibitan melalui biji. Biji dari pohon sakura ini ditanam di Taman Kota Kijang dan bunganya pun tumbuh berkembang sampai sekarang.
Apabila ingin berkunjung untuk melihat bunga sakura di Taman Kota Kijang, hendaknya mulai mengatur rencana pada Maret. Bunga sakura yang tumbuh di Taman Kota Kijang ini mengikuti siklus musim di Jepang dimana pada bulan tersebut Jepang sedang mengalami musim semi.
Melihat fenomena bunga sakura yang tumbuh di Taman Kota Kijang, Kecamatan Bintan Timur ini, hendaknya para wisatawan yang berkunjung ikut serta berkontribusi dalam menjaga keindahan ekosistem taman, agar keindahan bunga ini masih dapat lestari dari waktu ke waktu.