Pertanianku — Semangka bisa ditanam di dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian 0—1.000 mdpl. Tanah yang digunakan harus mengandung banyak bahan organik atau subur dengan tingkat pH tanah sekitar 5,5—6,5. Selama masa pemeliharaan, semangka membutuhkan sumber nutrisi dari proses pemupukan. Pupuk tanaman semangka harus diberikan secara tepat dan akurat agar tanaman bisa tumbuh optimal.

Pupuk sudah diberikan sejak lahan sedang diolah. Lahan yang akan digunakan harus diolah terlebih dahulu dengan mencangkul dan dibersihkan dari gulma. Setelah bersih, buatlah lubang tanaman berukuran 40 cm × 40 cm × 30 cm. Selanjutnya, tambahkan pupuk dasar ke dalam lubang tanaman tersebut.
Jenis pupuk untuk tanaman semangka yang digunakan sebagai pupuk dasar adalah pupuk kandang sebanyak 5 kg/lubang. Pupuk kandang yang digunakan harus sudah matang agar tidak membahayakan tanaman. Pupuk kandang yang belum matang bisa dilihat dari bentuk, warna, dan bau. Pupuk yang sudah matang tidak berbau, sudah berubah warna menjadi hitam, dan bentuknya sudah remah.
Pemupukan juga harus dilakukan ketika tanaman semangka sudah ditanam. Pupuk ini disebut sebagai pupuk susulan. Pupuk susulan yang diberikan adalah pupuk buatan berupa campuran dari 100 kg urea, 200 kg TSP, dan 100 kg KCl per hektare.
Pupuk susulan diberikan sebanyak dua kali pada saat tanaman masih berumur dua minggu dan tiga minggu setelah tanam. Pastikan batang tanaman bisa diatur agar bisa menjalar ke arah kanan dan kiri dengan baik dan tidak saling bertindihan.
Semangka bisa ditanam di daerah yang terbuka tidak ternaungi oleh apa pun. Semangka yang ditanam di bawah naungan dapat mengalami hambatan dalam pertumbuhan bunga betina. Bila kondisi tersebut sudah terjadi pada tanaman Anda, lakukan pemangkasan di bagian ujung tanaman agar bisa bercabang dan merangsang keluarnya bunga betina.
Jika proses pemeliharaan berjalan lancar, bunga sudah mulai muncul setelah tanaman berumur 45—60 hari setelah tanam. Selama masa pertumbuhan tanaman, petani harus memantau perkembangan tanaman agar tidak ada hama dan penyakit yang menyerang dan membuat tanaman menjadi gagal berbuah.
Pada perkebunan komersil, semangka sering dibudidayakan dengan menggunakan mulsa yang terhampar di atas bedengan. Namun, jika modal yang dimiliki tidak mencukupi, Anda bisa mengganti peran mulsa tersebut dengan jerami padi.