Pertanianku — Tanaman baru cina atau Artemisia vulgaris sering disebut sebagai daun anis atau brobos krebo. Tanaman ini merupakan herba tegak yang tingginya bisa mencapai 2 meter, percabangannya ada banyak dengan daun yang menjari dan di bagian ujungnya meruncing serta berambut halus. Warna daun herba ini agak putih. Bunga tanaman majemuk kecil-kecil berwarna kuning muda dan bonggolnya tersusun di dalam malai yang menunduk.

Bagian yang bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah daun, akar, dan biji. Akar tanaman baru cina mengandung oxytocin, ridentin, dan alkohol. Sementara itu, bagian daunnya mengandung minyak atsiri.
Kandungan yang terdapat di dalam tanaman baru cina membuat tanaman ini bisa mengobati bisul, epilepsi, sakit kepala, dan lemah syahwat.
Rebus daun segar sebanyak 10—30 gram dengan tiga gelas air hingga airnya menyusut menjadi satu gelas. Diamkan air rebusan hingga dingin. Setelah itu, minum sekaligus atau diminum sebanyak 2—3 kali sehari untuk wanita yang sedang nifas. Ramuan tersebut bisa digunakan untuk mencuci daerah bisul atau dioleskan ke kepala sebagai obat sakit kepala.
Untuk memanfaatkan bagian akar, rebus akar dan tambahkan gula serta jahe secukupnya. Ramuan akar tanaman baru cina bisa digunakan untuk mengatasi epilepsi dan meningkatkan energi. Sementara itu, bagian bijinya bisa digiling hingga halus dan dimakan untuk mengobati lemah syahwat.
Tanaman baru cina juga sering digunakan untuk merangsang asam lambung dan sekresi empedu. Selain itu, tanaman ini juga sering digunakan sebagai tonik hati, meningkatkan sirkulasi, dan sebagai obat penenang.
Tanaman ini bisa mengatasi permasalahan menstruasi, seperti memperlancar siklus menstruasi yang tidak lancar.
Tanaman baru cina juga sering diolah menjadi losion yang dioleskan ke permukaan kulit untuk mengeringkan rasa gatal yang disebabkan oleh luka bakar.
Tanaman baru cina dapat menyebabkan keguguran dan menyebabkan rahim berkontraksi. Oleh karena itu, tanaman ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Meskipun belum ada penelitian yang membahas pengaruhnya pada ibu menyusui, sebaiknya ibu menyusui tidak mengonsumsi tanaman ini sebagai obat.
Untuk beberapa orang tertentu, tanaman ini bisa menyebabkan alergi. Biasanya, mereka yang alergi dengan tanaman ini juga alergi terhadap seledri dan wortel liar.