Tanaman Gandarusa Berkhasiat sebagai Penghambat HIV, Ini Kata Ilmuwan

Pertanianku — Penelitian terbaru mengungkap bahwa tanaman gandarusa punya khasiat yang sama dengan obat yang biasa diberikan kepada penderita HIV berupa Anti Retroviral (ARV). Salah satu komponen yang ada dalam obat itu adalah Azidothymidine (AZT).

tanaman gandarusa
Google Imaage

Ilmuwan Universitas Illinois di Chicago, Hong Kong Baptist University di Kowloon Tong, dan Akademi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vietnam di Hanoi melakukan bioassay dan tes. Berdasarkan bioassay, ilmuwan menemukan adanya anti-HIV arylnaphthalene lignan glycoside dalam tanaman gandarusa, patentiflorin A.

Tim peneliti kemudian melakukan dua tes, yaitu M-Tropik dan T-Tropik yang tujuannya mengetahui kemampuan penghambatan patentiflorin A.

M-Tropik mengacu kepada kemampuan virus HIV untuk menyerang makrofag. Sementara, T-tropik mengacu pada kemampuannya untuk menyerang sel T.

“Patentiflorin A mampu menghambat enzim reverse transcriptase lebih efektif daripada AZT, baik pada tahap awal infeksi HIV saat virus menyerang makrofag, maupun saat menyerang sel-T,” kata Lijun Rong dari University of Illinois yang melakukan riset itu.

Rong mengungkapkan, dari penelitian tersebut, patentiflorin A bisa menjadi alternatif baru pengobatan HIV.

“Patentiflorin A sebagai agen anti HIV bisa ditambahkan dalam rangkaian obat HIV saat ini untuk menghambat virus ataupun mencegah infeksi HIV,” kata Rong seperti dikutip Medical News Today, Juni lalu.

Penelitian ini telah diterbitkan di Journal of Natural Products. Rong dan tim juga telah berhasil mensintesis Patentiflorin A sehingga tak diperlukan pembuatan kebun untuk menanam gandarusa hanya untuk memanen senyawanya.