Tanaman Hias Beracun yang Populer di Dunia

Pertanianku — Ada beberapa jenis tanaman hias beracun dan terbilang sangat berbahaya bagi manusia. Bahkan, beberapa diantaranya bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu, jenis tanaman hias tersebut sebaiknya dijauhkan dari jangkauan, terutama anak-anak.

tanaman hias beracun
Foto: Google Image

Untuk mengetahui apa saja tanaman hias yang beracun tersebut, langsung saja simak ulasan berikut ini.

  1. Oleander (Nerium oleander)

Tanaman hias oleander (Nerium oleander) dikenal dengan bunga jepun. Tanaman ini sangat indah dengan bunga cerah berwarna pink. Tanaman hias oleander sering digunakan untuk desain lanskap.

Semua bagian tanaman tersebut sangat beracun. Racunnya dapat menyebabkan muntah, diare, masalah terhadap sistem saraf pusat dan bahkan serangan jantung. Mirisnya, bunga oleander (Nerium oleander) sering kita temukan di area taman sekolah.

  1. Dieffenbachia

Dieffenbachia amoena adalah sejenis tanaman hias yang memiliki racun yang mematikan. Tanaman hias berbahaya dan beracun ini seringkali disebut dengan beras wutah, sri rejeki, dumb cane, dan pisang tanah. Beberapa kasus yang diakibatkan oleh tanaman hias daun ini bisa menyebabkan kematian dalam waktu 1 menit pada anak-anak dan 15 menit pada orang dewasa.

Getah daun dan batang tanaman hias dieffenbachia mengandung kalsium oksalat yang dapat menyebabkan gatal-gatal maupun kejang pada bibir dan lidah. Dalam kasus langka akibat tanaman hias dieffenbachia, kejang tersebut dapat menyebabkan syok dan mengganggu saluran pernapasan, hingga berujung kematian.

  1. Belladona (Atropa belladonna)

Tanaman hias belladona (Atropa belladonna) atau dikenal juga sebagai deadly nightshade merupakan salah satu tanaman hias yang paling beracun dan banyak ditemukan di belahan bumi  bagian timur. Semua bagian dari tanaman hias ini mengandung alkaloid tropane.

Racun tanaman belladona menyebabkan sesak napas, sakit kepala, suka berhalusinasi, kehilangan keseimbangan, dan mengganggu kerja jantung. Meski beracun, belladona telah dimanfaatkan dalam pengobatan herbal selama berabad-abad sebagai pereda nyeri, penenang otot, anti-inflamasi, mengobati masalah menstruasi, penyakit ulkus peptikum, reaksi histaminic, dan mabuk.