Pertanianku – Hampir sebagian besar masyarakat di Indonesia menyukai kopi. Bahkan, banyak orang tidak akan melewatkan satu hari pun untuk meminum kopi. Ditambah lagi, Indonesia adalah pengekspor kopi ke beberapa negara. Itu sebabnya tanaman kopi banyak ditanam dan dikembangkan. Terlebih, kopi memiliki nilai ekonomi yang dapat mendongkrak perekonomian Tanah Air.
Kopi tidak sekadar enak diminum dan bernilai ekonomis. Banyak hal baik muncul yang seringkali tidak disadari sebelumnya. Peneliti dari Kementerian Pertanian, Sri Puji Rahayu, menyebutkan bahwa tanaman ini terbukti efektif mencegah erosi lantaran memiliki tajuk batang berlapis sehingga kopi mampu melindungi tanah dari tetesan air hujan langsung.
Pohon kopi, menurut Sri, juga pandai mengikat tanah karena memiliki akar tunggang yang menghujam ke tanah hingga kedalaman 3 meter. Selain itu, pohon kopi juga memiliki akar lateral sepanjang 2 meter.
“Run off (laju air di atas permukaan tanah) vegetasi tanaman kopi tidak jauh berbeda dengan run off hutan. Urutan persentase run off beberapa vegetasi adalah tanah terbuka mencapai 60 persen, lahan rumput 18 persen, kebun kopi 3 persen, dan hutan 2,5 persen,” kata Sri.
Lantaran fungsinya yang beragam, kini tak sedikit warga yang gemar menanam kopi. Sri mengatakan saat ini sebagian besar warga yang tinggal di Gunung Halu, Sidangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat yang notabene memiliki kontur tanah bertebing lebih memilih kopi untuk dibudidayakan ketimbang sayur-mayur.
Alasannya, selain memiliki nilai jual tinggi, tanaman kopi juga dapat membantu menjaga lingkungan agar tetap asri dan terhindar dari bencana alam seperti tanah longsor. Untuk itu, Sri mengimbau untuk memulihkan lahan kritis bisa diawali dengan menanam tanaman kopi disertai tanaman pelindung. Terlebih, saat ini tren gaya hidup minum kopi di kota-kota besar seperti Jakarta sedang berkembang.