Pertanianku — Banyak masyarakat yang masih belum menyadari khasiat menakjubkan dari sederet tanaman obat yang ada di Tanah Air. Salah satunya tanaman obat brotowali. Brotowali atau akar aliali adalah tanaman obat tradisional Indonesia yang biasa ditanam di pekarangan atau tumbuh liar di hutan.

Mengutip Wikipedia, rebusan batangnya yang sangat pahit biasa dimanfaatkan sebagai obat rematik, mengurangi gula darah, menurunkan panas, dan mengurangi risiko kencing manis.
Tak hanya itu, ramuan herbal satu ini juga bisa menambah nafsu makan. Menurut dr. Prapti Utami, Msi, tumbuhan obat seperti brotowali memang memiliki efek farmakologi yang bagus. Menurutnya, tumbuhan herbal ini dan rekannya, sambiloto, bagus diberikan kepada seseorang yang terbiasa mengonsumsi makanan manis.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI melalui akun resmi Instagram dan Twitter @bpom_ri pada Rabu (11/4/2018), juga membahas soal tanaman brotowali. Hal yang dibahas, yaitu zat yang terkandung di dalamnya beserta dampak yang dirasakan pada tubuh.
BPOM RI mengingatkan kembali bahwa ada bagian dari brotowali yang bagus dan tidak boleh digunakan melalui infografis yang disebarkannya. Contohnya bagian akar, mengandung senyawa berberin yang berbahaya karena memiliki sejumlah efek samping. Di antaranya mimisan, lesu, sesak napas, serta iritasi pada kulit dan mata.
Selain itu, akar tanaman yang termasuk dalam famili menispermaceae ini juga akan menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti mual, muntah dan diare, serta iritasi ginjal, nefritis, hingga keracunan mematikan.