Pertanianku — Salah satu cara mencegah terjadinya longsor adalah merehabilitasi lahan dengan menanam pepohonan. Langkah ini sudah terbukti sangat efektif untuk menekan risiko longsor yang dapat memakan korban jiwa. Namun, tidak semua jenis tanaman cocok ditanam sebagai pencegah longsor, hanya ada beberapa tanaman yang telah terbukti ampuh berfungsi sebagai pencegah longsor. Berikut ini tanaman-tanaman pencegah longsor.

Akar wangi
Akar wangi merupakan tanaman endemik dari India dan merupakan keluarga rumput-rumputan besar. Bagian akar tanaman bermanfaat untuk mencegah longsor dan banjir, memperbaiki kualitas air, melindungi infrastruktur, menyerap racun, serta menyuburkan tanah.
Tanaman akar wangi dapat digunakan untuk konservasi lahan bekas pertambangan, mencegah erosi pada lereng, menahan abrasi di pantai, dan menstabilkan tebing.
Sistem perakaran akar wangi terbilang unik karena akar serabut tanaman tumbuh lurus, bukan menyamping seperti tanaman rumput pada umumnya. Akar tanaman akan masuk sejauh 3—4 meter ke tanah dan dapat menembus lapisan setebal 15 cm yang sangat keras.
Akar tersebut berfungsi seperti besi kolom yang menembus lapisan tekstur tanah sehingga tanaman kuat, stabil, dan tahan terhadap longsor.
Kepuh
Tanaman kepuh (Sterculia feotida) dapat diandalkan sebagai tanaman pencegah longsor di daerah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang memiliki tekstur tanah lempung. Tanaman kepuh dianggap sesuai karena tanaman tersebut memang berasal dari daerah tersebut dan dapat menjaga vegetasi alami ekosistem tersebut.
Bambu
Tanaman bambu berfungsi sebagai pagar alami untuk mencegah longsor pada tanah yang tidak stabil. Pasalnya, tanaman bambu relatif mudah tumbuh dan lebih ringan dibanding tanaman hutan lainnya sehingga tanaman ini tidak membebani tanah. Selain itu, kekuatan akar bambu untuk mencengkeram tanah terbilang kuat.
Pohon pinus
Pohon pinus dapat diandalkan untuk mencegah longsor pada daerah dengan curah hujan yang tinggi karena evapotranspirasi tanaman pinus terbilang tinggi. Saat musim hujan, tanaman pinus menyerap banyak air karena pada musim kemarau penguapan tanaman pinus terbilang tinggi. Dengan demikian, tanaman ini memang boros air, tetapi dapat menyimpan banyak air juga.