Pertanianku — Benda tajam yang tidak sengaja mengenai kulit akan menyebabkan luka dan infeksi. Luka tersebut harus segera diatasi dengan benar agar infeksi yang terjadi tidak semakin parah. Luka benda tajam bisa diatasi dengan tanaman herbal yang biasanya terdapat di sekitar Anda. Tanaman tersebut juga bisa berperan sebagai penanganan pertama.
Berikut ini tanaman yang bisa digunakan sekaligus racikan ramuannya untuk mengatasi luka benda tajam.
Daun bandotan
Daun bandotan sangat mudah dijumpai di sekitar Anda karena tanaman ini tumbuh liar di lahan yang tidak terawat. Untuk mengatasi luka benda tajam, gunakan 10—20 gram daun. Cuci bersih daun bandotan dan remas-remas daun. Tempelkan ramuan tersebut pada luka sebanyak 2—3 kali dan diamkan hingga lukanya mengering. Lakukan secara rutin agar luka dapat sembuh dengan optimal.
Singkong
Anda bisa menggunakan umbi singkong sebanyak 50—100 gram. Kupas dan cuci bersih singkong, lalu parut hingga halus. Tempelkan parutan tersebut pada bagian yang luka dan diamkan selama sehari. Lakukan pergantian setiap sehari secara rutin hingga luka benar-benar sembuh.
Daun rumput pahit
Gunakan daun rumput pahit sebanyak 10—15 gram dan batang rumput pahit 4—5 gram. Cuci bersih daun rumput dan batang, lalu hancurkan dengan cara diperas. Teteskan air perasan daun rumput pahit pada luka sebanyak 2—3 kali, masing-masing sebanyak 3—4 tetes.
Daun sendok
Gunakan daun sendok secukupnya dan cuci bersih terlebih dahulu. Lumatkan daun hingga halus dan tempelkan ramuan pada bagian yang luka sebanyak 1—2 kali, lalu diamkan. Ramuan tersebut dibiarkan selama 1—2 jam. Lakukan treatment secara rutin untuk mendapatkan hasil pengobatan yang optimal.
Rimpang kencur
Gunakan rimpang kencur 1—15 gram dan beras 1 genggam. Cuci semua bahan hingga bersih dan tumbuk bersamaan kedua bahan tersebut hingga halus. Balurkan ramuan pada bagian luka yang memar dan diamkan selama sehari.
Daun alang-alang
Gunakan daun alang-alang sebanyak ½—1 gram. Cuci terlebih dahulu daun alang-alang dan kunyah daun tersebut. Tempelkan hasil kunyahan pada bagian yang luka sebanyak 1—2 kali sehari, masing-masing selama 1—2 jam.