Tantangan Usaha Budi Daya Puyuh

Pertanianku – Tantangan usaha ternak puyuh pasti selalu ada. Sebagai contoh mengenai lokasi usaha yang berada di pemukiman padat penduduk. Jika tidak mampu mengatasi dengan baik pencemaran akibat bau yang timbul dari kotoran ternak, akan menimbulkan protes dari masyarakat sekitar. Untuk itu, sebaiknya memperhatikan hal tersebut dan memahami cara mengatasinya sebelum memulai suatu usaha.

Keunggulan Usaha Budi Daya Puyuh

Tantangan lain yang sering dijumpai adalah serangan penyakit. Bagi pemula, serangan penyakit pada ternak yang tiba-tiba mungkin bisa menyebabkan semangat kendor dan tidak jarang yang menutup usahanya. Namun, sebenarnya jika dilakukan manajemen pemeliharaan yang baik dan memahami seluk-beluk perawatan puyuh dengan benar, kehadiran penyakit bisa diminimalkan.

Kebutuhan pakan puyuh sekarang lebih banyak bergantung pakan pabrik sehingga peternak dalam posisi sangat tergantung dan berada dalam fluktuasi harga pakan yang ada. Jika akan mengganti pakan dengan meramu sendiri, kebanyakan peternak belum siap. Hal ini karena ada bahan pakan yang kurang kering, seperti jagung kuning giling atau pencampuran yang tidak merata sekali dalam meramu pakan sendiri sehingga puyuh enggan makan. Akibatnya akan berdampak pada penurunan produktivitas.

Harga pakan pabrik merupakan tantangan lain usaha beternak puyuh. Saat harga pakan naik, tetapi tidak diimbangi dengan kenaikan harga telur tentu dapat membuat peternak terhimpit. Bahkan, bisa berdampak kerugian dalam kurun waktu tertentu. Situasi pasar juga sedikit banyak berpengaruh terhadap kondisi peternak. Peternak yang belum pengalaman bisa jatuh karena adanya situasi pasar yang tidak mendukung atau tidak sehat, terutama saat daya serap produk puyuh lesu dan harga pasar jatuh atau tidak menentu.

Munculnya situasi yang kurang menyenangkan biasanya bermula dari harga telur puyuh yang stabil atau meningkat hingga beberapa lama. Akhirnya, banyak orang yang kemudian tertarik untuk beternak puyuh. Bahkan, harga bibit tinggi pun tetap dikejar para peternak pemula. Dengan banyaknya yang beternak puyuh, produksi telur mulai membanjiri pasar. Setelah beberapa bulan berlalu, harga telur puyuh mulai turun. Saat harga telur menurun itulah peternak pemula atau pendatang baru menjadi panik. Biasanya harga pakan tidak mampu menutup harga telur dan kerugian telah menghantui. Akibatnya, mereka menutup usahanya dan menjadi trauma untuk beternak puyuh lagi.

 

Sumber: Buku Puyuh