Pertanianku – Tahukah Anda dengan ayam serama? Jika Anda pecinta ayam hias pasti pernah mendengar nama ayam ini. Ayam serama merupakan ayam yang memiliki postur tubuh mungil. Ayam ini sekilas mirip dengan ayam kate. Namun, ayam serama mempunyai badan yang tegap dengan dada membusung.
Ayam yang berasal dari Malaysia ini memiliki penggemar yang tidak sedikit di Indonesia. Terlebih saat ini banyak kontes diadakan di kota-kota besar. Oleh karena itu, pangsa pasar ayam serama terbuka luas. Beternak ayam serama tentu menjadi ladang bisnis yang cukup menjanjikan.
Beternak ayam serama sedikit berbeda dibandingkan memelihara ayam kate. Dengan postur tubuhnya yang mungil sedikit menyulitkan pada saat akan mengawinkan ayam serama. Kakinya yang pendek menyulitkan saat akan penetrasi ketika mengawini betina. Kita harus memegang badan ayam serama agar mudah dikawinkan. Bisa juga dengan mengawinkan betina dengan beberapa pejantan agar persentase kesuburan meningkat.
Meskipun bertubuh mungil, ayam serama mempunyai libido yang besar. Sejak umur 3 bulanan ayam serama mulai belajar kawin. Saat usia 5 bulan ayam serama sudah siap untuk dikawinkan. Namun, umur yang tepat untuk bereproduksi sekitar 6—7 bulan. Dalam sehari pejantan ayam serama bisa beberapa kali mengawini betina. Oleh karena itu, dalam satu kandang bisa dimasukkan beberapa betina untuk melayani satu pejantan ayam serama.
Produktivitas telur ayam serama cukup tinggi. Dalam sekali periode, ayam serama mampu bertelur banyak. Namun, sayangnya ayam ini tidak mampu mengerami semua telur yang dihasilkannya. Postur tubuhnya yang mungil membuat telur yang dierami hangatnya tidak akan merata bila semua dierami. Oleh karena itu, solusinya dengan menitipkan pada indukan lain atau dimasukkan dalam mesin penetas telur.
Terkadang ada serama yang tidak mau mengerami. Jika demikian, perlu dibuatkan kotak tempat bertelur khusus untuk masing-masing betina. Predator pengganggu usahakan untuk dijauhkan dari lingkungan kandang.
Jika tetap tidak mau bertelur, pasanglah kandang dari ram kawat di sekitar kotak bertelur. Sediakan makanan secukupnya dan kurunglah selama 2 hari agar ayam serama terbiasa. Setelah lewat 2 hari, tunggu reaksinya. Apabila masih tidak mau mengerami, coba lagi dari proses pertama.
Pakan ayam serama tidak begitu jauh berbeda dengan ayam jenis lainnya, yaitu voer atau BR. Hanya saja untuk serama penggunaan voer seminimal mungkin karena bisa mengakibatkan kegemukan. Berikan beras merah dan jagung giling sebagai sumber karbohidrat. Jagung berfungsi sebagai pembentuk cangkang telur sehingga penting diberikan pada saat ayam betina memasuki masa reproduksi. Setiap 1 atau 2 hari sekali berikan jangkrik sebanyak 2 ekor dalam satu porsi. Tauge atau kecambah juga bagus untuk makanan tambahan saat masa subur ayam serama. Jangan lupa memberikan vitamin E setiap hari pada ayam.
Untuk menghasilkan ayam serama unggulan, diperlukan perkawinan silang antara beberapa jenis serama. Bahkan, ada yang menyilangkan dengan jenis ayam lain agar mempunyai perawakan yang bagus.