Pertanianku – Inovasi memang perlu dalam memasarkan produk yang sudah dihasilkan, tetapi harus bisa membaca pasar. Misalnya, harga ikan lele biasanya lebih rendah dibandingkan dengan ayam. Kemudian, lele tersebut diolah menjadi nugget lele. Nugget tersebut mungkin lebih bisa diterima di masyarakat. Harganya tentu akan lebih tinggi. Namun, bagi konsumen terkadang bukan harga yang menjadi pertimbangan utama saat akan membeli suatu produk. Produk yang dijual murah belum tentu laku dan banyak pula barang yang dijual lebih mahal justru laku. Hal itu karena konsumen mendapatkan nilai lebih dari barang yang dibelinya, misalnya dari segi rasa, kualitas, atau penampilan produk. Begitu pula dengan nugget lele, harganya bisa dijual lebih mahal bila disertai penjelasan mengenai kelebihan nugget tersebut sebagai produk olahan.
Promosi merupakan cara yang ampuh untuk menarik konsumen sehingga mereka mau membeli. Jika kita memulai usaha yang belum pernah dilakukan orang lain, promosi menjadi ujung tombak keberhasilan. Prioritas promosi sebaiknya dilakukan di lingkungan terkecil dahulu. Misalnya, menjual produk langsung kepada konsumen di sekitar tempat usaha. Adanya tes market akan sangat mendukung apakah produk diterima atau ditolak konsumen. Jika hasilnya dapat diterima oleh konsumen, hal selanjutnya yang dilakukan adalah promosi secara besarbesaran. Misalnya, dengan memasang iklan di radio atau televisi. Namun, jika hasil yang didapat justru ditolak maka sebaiknya bertanya kepada konsumen. “Banyak orang yang tidak sadar jika pembeli itu cerdas”, tutur Bambang Suharno yang juga salah satu penulis tetap di majalah Pebisnis ini. Tanyakan respon mereka terhadap produk yang ditawarkan. Adanya masukan dan kritikan dari pembeli justru bisa melakukan perbaikan produk.
Promosi merupakan salah satu bagian dari pemasaran. Pemasaran tidak hanya menjual produk kepada konsumen, tetapi juga menetapkan produk yang sesuai dengan keinginan pembeli, menetapkan harga, serta jalur pemasarannya. Jauhnya lokasi budi daya ke tempat pemasaran juga menentukan keefektifan pemasaran. Pemasaran yang efektif tergantung cara peternak mendistribusikan lele yang dipanen serta jarak lokasi budi daya. Jika memang tempatnya jauh, mungkin memang harus melalui tengkulak karena biasanya tengkulak langsung mendatangi kolam peternak. “Idealnya, peternak bisa memperoleh keuntungan lebih jika bisa memotong rantai pemasaran. Contohnya, dengan membentuk kelompok peternak atau koperasi. Biasanya para peternak tidak bisa mengorganisasi sendiri, tetapi harus dibantu oleh orang lain.
Sumber: Buku Belajar Dari Kegagalan Bisnis Lele