Pertanianku – Tingginya permintaan pasar terhadap ikan konsumsi menjadikan usaha pembesaran berkembang di mana-mana. Pembesaran tersebut dapat dilakukan di kolam air tenang (KAT), kolam air deras (KAD), dan kolam jaring apung (KJA). Apalagi setelah dibangunnya beberapa waduk besar, yaitu Cirata, Saguling, Jatiluhur, dan wadukwaduk lainnya. Dengan adanya waduk tersebut, jumlah KJA semakin bertambah.
Jumlah permintaan benih di ketiga waduk tersebut sangat tinggi. Sebagai contoh di Waduk Cirata, salah satu dari tiga waduk besar Jawa Barat, saat ini tidak kurang 25.000 petak jaring terpasang di sana. Bila setiap jaring ditebar benih ikan rata-rata sebanyak 200 kg untuk setiap perode (2—3 bulan pemeliharaan), jumlah benih yang dibutuhkan bisa mencapai 5.000 ton untuk setiap periode.
Jumlah permintaan hanya dari satu waduk saja. Bila dua waduk lainnya, yaitu Saguling dan Jatiluhur membutuhkan jumlah minimal setengahnya atau 2.500 ton, jumlah benih yang dibutuhkan bisa mencapai lebih dari 10.000 ton. Belum lagi permintaan dari kolam air tenang (KAT) dan kolam air deras (KAD) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar di berbagai penjuru wilayah, terutama di luar Pulau Jawa. Bila dihitung, permintaan benih minimal bisa mencapai 50.000 ton.
Berkembangnya usaha pembesaran ikan di berbagai tempat pemeliharaan menjadikan prospek usaha pembenihan menjadi sangat cerah. Hasilnya pun mudah dipasarkan. Bahkan, mereka tidak perlu susah-susah untuk mengirimkan benih-benih tersebut ke tempat-tempat pembesaran karena para pengumpul benih sudah siap membeli dan mengambil benih-benih tersebut. Bahkan, para pencari benih sendiri yang akan langsung datang ke lokasi.
Cerahnya prospek usaha pembenihan ikan menjadi arti tersendiri bagi para pemburu rupiah. Mereka tidak segansegan menanamkan modalnya karena sangat yakin bahwa pembenihan dapat mendatangkan keuntungan yang cepat. Dari usaha pembenihan akan bermunculan usaha-usaha yang saling terkait. Tentu saja ada yang menjadi pembenih, ada yang menjadi pengumpul, ada yang menjadi pemasok, bahkan ada pula yang menjadi penyedia sarana produksi dan peralatan.
Sumber: Buku Paduan Lengkap Benih Ikan Konsumsi