Pertanianku — Sayuran organik adalah sayuran yang dibudidayakan secara alami tanpa menggunakan obat-obatan kimia. Oleh karena itu, kualitas sayuran ini dinilai lebih sehat karena tidak tercemar unsur kimiawi. Anda yang hanya memiliki lahan sempit tak perlu khawatir lagi karena sudah tersedia teknik bertanam sayuran organik khusus lahan sempit.

Sayuran organik biasanya memiliki cita rasa yang lebih segar, lebih manis, dan memiliki kandungan serat yang lebih tinggi. Nah, bagi Anda yang ingin mencoba bercocok tanam sayuran organik sendiri di rumah, berikut ini langkah-langkahnya.
Lahan penanaman
Bercocok tanam sayuran organik dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang sempit sekalipun. Bahkan jika kreatif, Anda bisa membudidayakan sayuran-sayuran ini menggunakan barang bekas seperti ember, gelas, mangkuk, kaleng, botol, kotak kayu, dan lain-lain.
Sebelum dipakai, jangan lupa bersihkan wadah-wadah ini terlebih dahulu agar tampilannya tidak kotor. Kemudian, terapkan teknik berkebun secara vertikal dengan menggantungkan barang-barang bekas ini di dinding sehingga akan menghemat tempat.
Media tanam
Media tanam yang dipakai sangat memengaruhi keberhasilan Anda dalam menanam sayuran organik. Ingat, selalu gunakan tanah organik yang subur dan belum tercemar bahan-bahan kimia. Begitu pula dengan pupuk yang digunakan, pilih pupuk organik seperti pupuk kompos dan pupuk kandang.
Untuk membuat media tanam, campurkan tanah dan pupuk organik secara merata dengan perbandingan 1:1. Media tanam ini lantas bisa dimasukkan ke wadah-wadah bekas yang sudah disiapkan sebelumnya.
Penanaman
Pada dasarnya, proses penanaman sayuran organik sama seperti saat kita menanam sayuran non-organik. Benih berupa biji ditanamkan ke media tanam dengan kedalaman antara 3—5 cm. Khusus untuk tanaman berbuah seperti tomat dan terong, sebelum ditanam sebaiknya disemai terlebih dahulu agar pertumbuhannya lebih optimal. Sementara, sayuran berdaun dan sayuran rambat tidak perlu melewati proses penyemaian ini.
Perawatan
Bentuk perawatan sayuran organik berupa penyiraman secara teratur dan pemupukan ulang. Tanaman budidaya idealnya harus disiram setiap dua kali sehari saat pagi dan sore. Sementara, pemupukan ulang bisa disesuaikan dengan jenis sayuran-sayuran yang dipelihara tersebut. Berikan pupuk majemuk yang mengandung fosfor untuk sayuran berbuah dan berikan pupuk urea untuk sayuran berdaun.
Pemanenan
Sayuran organik biasanya dapat dipanen setelah berusia sebulan. Pemanenan dilakukan dengan memetik bagian tanaman yang bisa dikonsumsi seperti buah, daun, batang, atau bunga. Dalam budidaya skala kecil di lahan sempit, setiap tanaman bisa dipanen sebanyak dua kali. Selanjutnya, media tanam dapat didaur ulang kembali untuk digunakan menanam sayuran-sayuran yang lainnya seperti wheatgrasss, rumput gandum.