Pertanianku — Buah merah merupakan salah satu jenis tumbuhan famili Pandanus yang termasuk tanaman endemis dan hanya ditemukan di daerah Papua juga New Guinea. Daerah penyebarannya cukup luas meliputi daerah Lembah Baliem Wamena, dan di Pegunungan Arfak Papua Barat.

Selain digunakan sebagai sumber bahan pangan oleh masyarakat, buah merah juga dimanfaatkan sebagai sumber gizi potensial untuk meningkatkan kesehatanan tubuh. Kandungan gizi buah merah seperti betakaroten berfungsi untuk mencegah terjadinya gondok, kebutaan, dan sebagai obat kanker. Di samping itu, buah merah juga mengandung mineral, yaitu Fe, Ca, dan Zn.
Buah merah mengandung karotenoid 12.000 ppm, tokoferol 11.000 ppm, betakaroten 700 ppm, alfa tokoferol 500 ppm, asam oleat 58 persen, asam linoleat 8,8 persen, asam linolenat 7,8 persen, dan dekanoat 2,0 persen.
Berdasarkan habitatnya, tanaman buah merah dapat tumbuh mulai dari dataran rendah sampai pada ketinggian 2.300 m dpl, dengan kesuburan tanah tergolong rendah, tanah masam–agak masam serta persentase naungan 0—15 persen. Tanaman ini lebih menghendaki tanah yang lembap.
Pembibitan buah merah
Tanaman diperbanyak secara vegetatif dengan menggunakan setek tunas dari akar/batang atau setek batang. Ukuran anakan dari setek tunas yang digunakan antara 20—40 cm. Ukuran anakan dari setek batang yang digunakan antara 80—100 cm.
Cara perbanyakan dengan setek tunas dari akar disarankan untuk dikembangkan sebagai cara pembibitan dalam rangka menyediakan benih sumber. Cara perbanyakan setek batang dapat diterapkan, tetapi harus sesuai dengan kondisi alamnya (tanah, suhu, kelembapan dan lain-lain). Setek tunas yang dipilih harus mempunyai satu akar, agar dapat memacu pertumbuhan tunas.
Untuk tempat pembibitan dapat dilakukan dengan 3 cara, yakni membuat persemaian sementara di bawah induk tanaman. Kedua, bibitkan pada kantong- kantong plastik yang sudah berisi media campuran tanah dan pupuk kandang (3:1). Waktu yang diperlukan selama persemaian tersebut selama 1—2 bulan. Terakhir, dapat langsung ditanam di lahan, tetapi yang perlu diperhatikan tanaman buah merah adalah tanaman yang butuh naungan sehingga perlu ada naungan sampai tanaman tersebut dewasa.
Penanaman buah merah
Lahan tempat penanaman buah merah dibersihkan dari gulma, tanah dicangkul sedalam 15—20 cm. Lahan tempat penanaman dapat dipilih lahan bekas tanaman lain seperti ubi/ hipere, pisang, atau dekat dengan sumber air. Tanah dikeringanginkan selama ± 1 hari. Tidak perlu dibuat drainase karena tanaman buah merah senang dengan tanah yang gembur dan lembap.
Untuk penanaman, lubang tanam disesuaikan dengan ukuran anakan yang digunakan, yaitu ukuran 10 cm ×10 cm. Tidak boleh melebihi leher akar. Penanaman dilakukan pada musim penghujan dengan jarak tanam 5m × 5m.
Pemeliharaan
Rata-rata petani hanya membersihkan rumput, gulma pengganggu di sekitar pohon atau rumpun, tanpa melakukan pemangkasan dan pemupukan. Dari hasil pengamatan dan penuturan atau pengalaman orang yang menanam buah merah, tidak ditemukan hama dan penyakit yang menyerang tanaman.