Teknik Inseminasi Buatan pada Ayam

Pertanianku — Teknik inseminasi buatan digunakan untuk meningkatkan produksi sehingga hasil yang didapatkan lebih optimal. Proses inseminasi buatan pada ayam diawali dengan memilih ayam pejantan unggul untuk mendapatkan spermatozoa yang bagus, induk, penampungan semen, memilih induk resipien yang tepat, proses inseminasi buatan, mengetahui irama bertelur, dan candling telur fertil.

inseminasi buatan pada ayam
foto: Trubus

Memilih pejantan unggul

Pejantan berumur 12–20 bulan atau bertaji dengan panjang 0,5–1,5 cm, libido seksual baik, penampilan bentuk tubuh dengan tipe petelur dwiguna dan warna bulu tubuh sesuai dengan program yang direncanakan, serta kondisi tubuh sehat dan bebas penyakit menular.

Penampungan semen

Penampungan semen dari ayam jantan harus dilakukan dengan benar. Penampungan harus memperhatikan alat dan bahan yang digunakan, cara menampung semen, dan penanganan semen yang sudah ditampung. Dengan begitu, proses IB diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.

Memilih induk resipien yang tepat

Pemula sering kesulitan ketika memilih induk resipien yang baik. Pemilihan tersebut bisa dilakukan dengan melihat beberapa kriteria seperti muka cerah dan mata bercahaya, lincah dan penuh gairah, paruh simetris dan relatif panjang, lubang dubur besar, rongga perut terasa lembut, jarak antara tulang pinggul dan tulang dada seukuran empat jari orang dewasa atau lebih, serta kulit terasa lembut, halus, dan longgar.

Proses inseminasi buatan

Keberhasilan proses inseminasi buatan pada ayam bergantung pada kualitas semen yang digunakan, dosis yang tepat, dan teknik inseminasi yang dilakukan. Dosis spermatozoa unggas berbeda-beda bergantung pada spesies. Umumnya, dosis spermatozoa untuk inseminasi ayam berkisar 50–150 juta. Spermatozoa yang motil progresif dalam 0,05–0,01 ml.

Ketahui irama bertelur

Ayam bertelur dengan irama bertelur, yakni bertelur satu atau lebih pada hari berurutan, kemudian diikuti satu hari istirahat. Ayam dapat bertelur lima butir atau lebih dalam satu irama bertelur.

Candling telur fertil

Candling atau peneropongan dilakukan untuk mengetahui apakah telur mengandung embrio hidup atau tidak.