Teknik Memanen Buah Cokelat agar Optimal

PertaniankuMemanen buah cokelat tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Butuh teknik khusus agar buah tidak rusak dan hasil panen maksimal. Berikut ini langkah-langkah yang perlu Anda ketahui dalam memanen buah cokelat.

Memanen buah cokelat
Foto: pixabay

Budidaya cokelat banyak dilakukan di Indonesia karena hasilnya yang menjanjikan. Indonesia sendiri merupakan salah satu eksportir cokelat dunia bersama-sama dengan daerah di Benua Afrika. Bila tertarik dengan budidaya yang menguntungkan ini, Anda dapat memulainya dengan membaca buku Budidaya Cokelat yang diterbitkan oleh Penerbit Penebar Swadaya.

Buah yang dipanen sebaiknya dilakukan ketika sudah benar-benar matang. Cirinya adalah buah sudah berwarna kuning hingga kuning tua dengan alur terdapat pada sebagian atau seluruh permukaan buah. Semakin tua dan semakin banyak alur, kematangan buah semakin tinggi.

Pemanenan ini pun harus memerhatikan cara pemetikan yang benar. Syarat utama pemanenan buah cokelat adalah menggunakan pisau tajam. Pisau ini dapat disambungkan dengan bambu untuk mengambil buah yang letaknya tinggi.

Buah cokelat tidak boleh terluka selama proses pemanenan. Selain itu, proses ini juga tidak boleh hingga melukai batang atau cabang yang ditumbuhi buah. Jika hal ini terjadi, bunga tidak akan tumbuh pada cabang ini pada periode berikutnya.

Potong buah pada bagian tangkai buah yang tepat berada pada batang atau cabang yang ditumbuhi buah cokelat. Pemotongan yang benar tidak akan menghalangi pembungaan pada periode berikutnya.

Buah cokelat yang sudah matang memiliki kepadatan yang cukup tinggi. Buah ini dipanen dengan sistem 6/7 yang berarti areal panen dipetik buahnya enam hari di dalam tujuh hari.

Ada pula buah cokelat yang memiliki kepadatan lebih rendah. Buah ini biasanya dipanen dengan sistem 7/14. Artinya, areal pemetikan buah dilakukan tujuh hari dalam empat belas hari atau dua hari sekali.

Sekali memanen, petani dapat menghasilkan 1.500 buah cokelat dalam sehari. Oleh karena itu, sangat penting menghitung kebutuhan tenaga kerja bila panen dilakukan dalam jumlah banyak dengan areal yang luas.

Pada perkebunan cokelat komersial, pemanenan ini akan melibatkan tenaga yang dibayar berdasarkan prestasi pemanen, produktivitas, dan tingkat harga biji cokelat.