Teknik Memasak Sayuran yang Benar agar Gizinya Tidak Hilang

    Pertanianku — Sayur menjadi salah satu sumber vitamin dan zat gizi lainnya yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Namun, masih banyak orang yang salah dalam pengolahannya sehingga nilai gizinya berkurang bahkan hilang. Dengan begitu, mereka hanya mengonsumsi sayuran tanpa gizi. Sayuran bisa dimasak dengan beragam teknik. Berikut ini teknik memasak sayuran yang tepat agar gizi yang dikandung tidak hilang sia-sia.

    teknik memasak sayuran
    foto: pertanianku

    Perebusan (boiling)

    Perebusan merupakan teknik memasak sayuran yang sering digunakan karena dinilai mudah dan cepat. Umumnya, sayuran dimasukkan ke air rebusan yang sudah mendidih dan dimasak hingga mendidih kembali. Sayuran lunak sebaiknya dimasak dengan keadaan tutup panci terbuka. Sebaliknya, sayuran keras sebaiknya dimasak dengan keadaan panci tertutup.

    Merebus sayuran hijau pun sebaiknya dilakukan dalam keadaan panci terbuka. Pasalnya, selama proses perebusan akan terbentuk asam-asam latil yang dapat menurunkan pH. Penurunan pH dapat menyebabkan perubahan warna menjadi lebih cokelat. Saat panci terbuka, asam volatile akan menguap sehingga warna hijau sayuran dapat bertahan.

    Kadang kala dalam satu resep terdapat beragam jenis sayuran dengan tekstur yang berbeda. Agar tingkat kematangannya sama tidak ada yang overcooked, masukkan sayur yang bertekstur keras terlebih dahulu. Perebusan dengan santan pun sama. Bedanya, sayuran direbus dengan sedikit air terlebih dahulu, santan baru dimasukkan setelah sayuran agak lunak dan diaduk-aduk agar santan tidak pecah.

    Pengukusan (steaming)

    Pengukusan merupakan teknik memasak dengan uap air yang mendidih. Untuk mengukus sayuran hijau, sebaiknya tutup panci jangan ditutup terlalu rapat. Metode pengukusan dianggap lebih menguntungkan karena tidak banyak kandungan gizi yang terbuang, rasa sayuran lebih enak, renyah, harum, dan kecil kemungkinan sayuran akan gosong. Namun, cara ini terbilang cukup lama dibandingkan perebusan.

    Penumisan (sautting)

    Penumisan dapat menambah kalori pada sayuran sehingga penting untuk Anda perhitungkan untuk menggunakan minyak rendah kalori. Proses penumisan sebaiknya dilakukan pada api sedang, agar minyak tidak meresap ke dalam sayuran dan zat gizinya tidak rusak.

    Pemasakan cah (stir-frying)

    Pemasakan cah yang sering dilakukan oleh bangsa Cina dapat mempertahankan gizi, warna, serta rasa sayuran menjadi lebih lezat. Cara memasaknya pun hampir sama seperi tumis. Namun, cah dilakukan dengan api yang besar dan sayuran terus diaduk hingga sayuran tertutup lemak dan masak. Sayuran cah sebaiknya langsung dihabiskan.