Teknik Merawat Pohon Jeruk Bali yang Tumbuh di Pekarangan

Pertanianku — Jeruk bali atau jeruk pamelo adalah jeruk terbesar yang pernah ada di Indonesia. Tanaman jeruk bali dapat tumbuh di lahan kering dan relatif tahan terhadap serangan penyakit. Pohon jeruk bali kerap ditanam di pekarangan rumah untuk meredam intensitas cahaya matahari yang tinggi dan debu yang beterbangan.

pohon jeruk bali
foto: Pertanianku

Merawat pohon jeruk bali tidak begitu sulit, karakteristik jeruk ini hampir sama dengan jenis jeruk pada umumnya seperti lemon atau jeruk nipis. Lahan yang dibutuhkan untuk membuat pohon jeruk bali tumbuh subur ialah sekitar 7 m × 8 m. Hal ini karena ukuran pohon terbilang cukup besar dengan ketinggian yang dapat mencapai 5 meter.

Jeruk bali tumbuh maksimal apabila suhunya sekitar 30°C. Jeruk bali bisa ditanam di dataran tinggi ataupun dataran rendah, tetapi tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang cukup banyak.

Lahan yang akan digunakan untuk menanam perlu dipersiapkan seminggu sebelum tanam. Lahan perlu dibuat menjadi gembur terlebih dahulu dengan cara dicangkul dan dicampur dengan pupuk.

Pohon jeruk bali membutuhkan pemupukan sebanyak 3 kali dalam setahun. Pemupukan pertama dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang. Sementara itu, pemupukan kedua dan ketiga bisa dilakukan dengan menggunakan pupuk NPK. Namun, pemupukan dengan pupuk kandang lebih direkomendasikan untuk menghindari adanya bahan kimia yang dapat menghilangkan kesuburan tanah

Tanaman yang baru ditanam perlu disiram sebanyak satu hari sekali. Setelah tanaman tumbuh kuat, penyiraman cukup dilakukan sebanyak satu minggu sekali.

Perawatan lain yang tidak boleh ketinggalan adalah perawatan tanaman dari serangan hama. Hama yang paling meresahkan untuk jeruk bali adalah ulat dan penggerek batang. Hama ulat biasanya menyerang daun tanaman dan bisa diatasi dengan insektisida. Sementara itu, hama penggerek batang dapat diatasi dengan pestisida jenis Furadan 3G.

Tanaman mulai memasuki musim panen di tahun ketiga. Sebenarnya, tanaman jeruk bali sudah bisa berbuah sebelum tahun ketiga, tetapi saat itu tanaman masih dalam tahap belajar berbuah sehingga buahnya belum boleh dipanen.